Bandara Ngurah Rai Disebut Peringkat 6 Terburuk di Dunia

DENPASAR,MENITINI.COM-AirHelp merilis daftar bandara terbaik dan terburuk di dunia pada 5 Desember 2023. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali termasuk sebagai salah satu dari sepuluh bandara terburuk di dunia.

Ada 194 bandara di dunia yang masuk dalam penilaian AirHelp Tiga bandara di Indonesia masuk dalam daftar pelayanan yang terburuk.

AirHelp merilis daftar bandara terbaik dan terburuk di dunia pada 5 Desember 2023. Ada 194 bandara di dunia yang masuk dalam penilaian AirHelp Tiga bandara di Indonesia masuk dalam daftar pelayanan yang terburuk. Satu diantaranya Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Hasil penilaian AirHelp dibantah otoritas Perum Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Bali. Pengelola bandara meragukan hasil survei tersebut yang tanpa disertai penjelasan parameter survei dimaksud.

“Kami menilai hal ini bertentangan karena di saat yang bersamaan tiga bandara AP1 berhasil meraih penghargaan tingkat nasional dan 8 bandara AP1 juga berhasil meraih penghargaan tingkat dunia,” kata Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura, Rahadian D. Yogisworo dalam siaran pers yang diterima posbali.net Kamis (28/12/2023).

BACA JUGA:  Ini Hasil Polisi Mengecek Takaran dan Kualitas BBM di SPBU Jelang Mudik Lebaran

Menurutnya, terkait survei kepuasan pelanggan komunitas bandara dunia memiliki rujukan bersama yakni Airport Council Internasional & Skytrex yang melakukan pemeringkatan bandara di dunia yang memiliki ratusan members dan bandara dilibatkan secara penuh dalam survei. “Untuk nasional kami menggunakan rujukan INACA,” kata Rahadian.

Seperti dikutip media online berbahasa asing balisun.com tanggal 27 Desember 2023 “Top Passenger Right Organization Says Bali Airport Amongst World’s Worst” dan berbagai media online lokal, penilaian ini dibuat berdasarkan beberapa kategori.

Misalnya ketepatan waktu pemberangkatan, kepuasan pelanggan, dan fasilitas pelengkap di dalamnya, termasuk toko dan gerai kuliner pendukung.

Dalam rangkuman yang dirilis di laman resmi AirHelp, beberapa layanan bandara di Eropa juga mengalami penurunan. Tercatat, hanya ada sembilan bandara di Eropa yang masuk dalam daftar 50 besar atau pelayanan yang memuaskan.

BACA JUGA:  JPU Tuntut Pelaku Persetubuhan Anak Dibawah Umur, 9 Tahun Penjara

AirHelp adalah perusahaan organisasi hak-hak penumpang terkemuka di dunia yang membantu wisatawan mengakses kompensasi dan dukungan ketika perjalanan udara mengalami masalah.

AirHelp dianggap oleh sektor perjalanan dan penerbangan sebagai lembaga yang concern dalam hak penumpang. Lembaga ini berfungsi menegakkan hak-hak konsumen dan para pelancong, dan pengguna perjalanan udara.

Dari hasil tahun 2023 yang dipublikasikan, wisatawan merasa prihatin dengan beberapa temuan tentang Bandara Bali.

CEO AirHelp mengatakan, survei ini dirancang untuk mengumpulkan data dari bandara internasional dunia untuk membantu wisatawan membuat keputusan perjalanan yang tepat.

“Tujuan kami di AirHelp tidak hanya mengedukasi penumpang tentang hak-hak mereka dan membantu mereka menegakkan hak-hak tersebut jika terjadi gangguan dan kenyamanan dalam penerbangan. Namun juga memastikan mereka mendapatkan hak-hak mereka yakni pengalaman penerbangan yang memuaskan,” kata CEO AirHelp Tomasz Pawliszyn.

BACA JUGA:  Tiga Desa di Sekotong Kembali Diterjang Banjir, Begini Kondisinya

Tomasz Pawliszyn menambahkan, skor AirHelp menggunakan data untuk menilai maskapai penerbangan dan bandara berdasarkan beberapa factor.

“Tidak hanya melihat ketepatan waktu atau masukan pelanggan. Skor AirHelp mencerminkan maskapai penerbangan dan bandara mana yang menawarkan pengalaman penumpang terbaik secara keseluruhan,” ujarnya.

Menurut AirHelp, Bandara Bali mendapat skor 6,55 dari kemungkinan 10. Bandara ini mendapat skor 5,5 untuk kinerja tepat waktu, 7,9 untuk opini pelanggan berdasarkan layanan pelanggan, dan 8,3 untuk makanan dan toko.

Bandara Bali mungkin termasuk yang terburuk di dunia oleh AirHelp, namun bandara ini telah memenangkan beberapa penghargaan penerbangan besar tahun ini. “Hal ini membuat pejabat di Bandara Bali mempertanyakan hasilnya,” ujarnya. (M-003)

  • Editor: Daton