Image

Virus Hendra Kembali Merebak, Pemilik Kuda Perlu Tahu!

Komplikasi

Berdasar gejala-gejala pada kuda dan manusia, Virus Hendra cenderung menyerang sistem pernapasan dan sistem syaraf. Komplikasi yang sering terjadi meliputi pneumonia septik, yaitu infeksi paru-paru yang melibatkan nanah, abses dan kerusakan jaringan paru-paru. Selain itu, ensefalitis alias peradangan dan pembengkakan otak yang parah. Perburukan yang terjadi sangat cepat bahkan dapat menyebabkan kejang atau koma.

Penyebaran infeksi

Tiap paparan Virus Hendra tidak selalu menular dan memicu infeksi. Jika infeksi memang terjadi, masa inkubasi biasanya berkisar antara 5-16 hari, hingga 21 hari. Bukti telah menunjukkan bahwa virus tidak menular dari satu orang ke orang lain. Para ilmuwan percaya bahwa inang yang membawa virus tidak menunjukkan gejala dan mengeluarkan virus dalam urinnya. Sejauh ini belum diketahui moda penularan antara kelelawar dan kuda secara pasti. Satu teori adalah bahwa kuda menelan rumput atau buah yang terkontaminasi dengan urin kelelawar yang terinfeksi. Virus dalam cairan tubuh kuda (termasuk darah, urin, air liur atau cairan hidung) kemudian dapat menular pada manusia yang memiliki kontak erat.

BACA JUGA:  7 Cara Terapkan Batasan Bercanda dan Bullying, Orangtua Wajib Tahu!

Siapa saja Beresiko?

Orang yang memiliki kontak erat dengan kuda yang terinfeksi. Paparan tinggi adalah dalam jarak lima meter dari kuda yang terinfeksi atau dicurigai, baik kontak dengan darah, cairan tubuh atau kotoran kuda dan dengan permukaan yang terkontaminasi. Orang-orang yang berisiko tinggi terkena infeksi meliputi dokter hewan, asisten dokter hewan, pembuat sepatu kuda, petugas pengekang kuda, staff stal, distributor pakan, pemilik kuda pekerja dan pejantan.

Pencegahan virus Hendra

Memang sudah ada vaksin untuk melindungi hewan, namun tidak untuk manusia. Sejauh ini menjaga higienitas dan pertahanan tubuh tetap yang terbaik. Saran pencegahan meliputi:

  • Selalu cuci tangan dengan sabun dan air setelah memegang kuda. Keringkan tangan secara menyeluruh.
  • Hindari kontak tangan ke mata, hidung, atau mulut Anda sebelum cuci tangan.
  • Disinfeksi setiap alat untuk penanganan kuda.
  • Hindari kontak dengan kuda yang sakit, pisahkan dari kuda lain dan segera minta saran dari dokter hewan Anda.
  • Kenakan peralatan pelindung seperti kacamata dan sarung tangan jika Anda harus bersentuhan dengan kuda yang sakit.
  • Mandi dan ganti pakaian sesegera mungkin setelah terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh kuda dan cuci bersih sebelum digunakan kembali.
  • Hindari kontak dengan cairan tubuh kuda bahkan saat kuda mati.
  • Hindari mencium area kepala atau moncong kuda apapun tujuannya.
  • Jangan letakkan tempat air atau pakan untuk kuda dekat pohon atau area rawan kelelawar.
BACA JUGA:  DPRD Badung Dukung Pengembangan Layanan Kesehatan RSD Mangusada 

Berita Terkait

Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Kesiapan SDM Kesehatan dalam Memanfaatkan Bonus Demografi

JAKARTA,MENITINI.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya komitmen pemerintah untuk memperbaiki sistem kesehatan nasional dalam rangka memaksimalkan potensi bonus…

ByByRedaksiMei 6, 2024

RSU Bhakti Rahayu Denpasar Gelar Sosialisasi Kesehatan di HIMPAMA Bali

DENPASAR, MENITINI.COM – RSU Bhakti Rahayu Denpasar menggelar sosialisasi kesehatan kepada Himpunan Pensiunan Pertamina (Himpana) Bali bertempat di…

ByByRedaksiMei 5, 2024

RSU Bakti Rahayu Gandeng Sejumlah Lembaga Lakukan Aksi Amal Operasi Bibir Sumbing

AMBON, MENITINI.COM – Dalam rangka memperingati hari Buruh Internasional atau Mayday, Rumah Sakit Umum Bakti Rahayu bekerja sama…

ByByHE NMei 2, 2024

Kasus DBD di Buleleng Meningkat

DENPASAR, MENITINI.COM-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Buleleng, Bali beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan sejak awal tahun…

ByByA NMei 2, 2024