Jumat, 17 Mei, 2024

Gubernur Maluku, Ny. Nita Sadali Ie, Kepala Dinas Ketahanan Kota Ambon, drg. Wendi Pelupessy, M. Kes, ketua dan pengurus PDGI Cabang Ambon, guru besar beserta tim Departemen Bedah Mulut dan Makasilofasial FKG Universitas Indonesia, ketua dan pengurus Serikat Buru Indonesia wilayah Provinsi Maluku, karyawan dan karyawati RSUD Bhakti Rahayu Ambon berfoto bersama usai kegiatan bakti sosial. (Foto: M-009)

AMBON, MENITINI.COM – Dalam rangka memperingati hari Buruh Internasional atau Mayday, Rumah Sakit Umum Bakti Rahayu bekerja sama dengan sejumlah lembaga melakukan aksi Amal Operasi Bibir Sumbing dan Lelangit di Kota Ambon, Rabu (1/5/2024).

Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Nita Sadali Ie dalam sambutannya menyampaikan empat poin. Yang pertama, atas nama ketua tim penggerak PKK Provinsi Maluku dirinya mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada direktur Rumah Sakit Bhakti Rahayu Kota Ambon dr. shanty Tansit beserta jajarannya, Guru Besar Departemen Bedah Mulut Makasilofasial FKG Universitas Indonesia, Ketua panitia beserta Tim Kerja Sosial Operasi Celah Bibir dan Lelangit FKG UI, Ketua PDGI Provinsi Maluku dan Kota Ambon, yang sudah berkolaborasi untuk pelaksanaan kegiatan bakti sosial.

“Ini sudah yang kedua kali dilaksanakan di RSU Bhakti Rahayu dan kurang lebih sudah mengoperasi sebanyak 33 pasien. Dan pasien-pasien ini tentunya tidak dari Kota Ambon saja, tapi beberapa ada dari kabupaten kota di Maluku,” jelasnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Ny. Nita Sadali Ie saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Bansos Operasi Bibir Sumbing dan Lelangit di Rumah Sakit Bhakti Rahayu Kota Ambon. (Foto: M-009)

“Tahun lalu jumlah pasien yang mengikuti operasi bibir sumbing dan lelangit sebanyak 14 orang, di tahun ini sebanyak 19 orang pasien yang mengikuti, sebut Nita.

BACA JUGA:  Tiga Rumah di Desa Ohoiel Rusak Parah Akibat Diterjang Angin Puting Beliung

Menurutnya, hal-hal seperti ini yang menjadi harapan bagi masyarakat dan siapapun yang mungkin ketemu dan melihat anak Maluku ada yang mengalami kelainan di sekitar bibir, agar dapat melaporkannya ke Dinas Kesehatan Provinsi Maluku maupun kota Ambon, sehingga anak itu bisa ditolong, saat ada kegiatan operasi bibir sumbing anak tersebut sudah terdaftar atau sudah terdata.
Nita menjelaskan, pelaksanaan bhakti sosial bibir sumbing sudah dilaksanakan pada beberapa rumah sakit, yaitu RS Tulehu, RS Angkatan Laut, RS Bhayangkara dan di Bhakti Rahayu.

“Gerakan-gerakan bakti sosial merupakan sebuah momen untuk membuktikan bahwa kita semua terus berkomitmen untuk mendukung program pembangunan kesehatan di Provinsi Maluku.

Poin kedua, pentingnya operasi celah bibir dan langitan ini merupakan kelainan kongenital yang dapat dikoreksi dan diperbaiki.

“Pasien dengan celah bibir memiliki keterbatasan, baik dari bentuk fisik, makan minumnya terganggu, dan tampilan yang berhubungan dengan psiko sosial dan rasa kepercayaan diri. Kasihan kalau ada anak-anak yang ada kelaianan di bibirnya, rasa kepercayaan dirinya pasti terganggu,” ucap Nita.

BACA JUGA:  AF Pelaku Persetubuhan Lima Bocah di Ambon, Diringkus Polisi

Poin ketiga, operasi celah bibir sumbing dapat berdampak besar, terutama bisa mengembalikan kepercayaan diri dan tidak minder, khususnya anak-anak sebagai penerus bangsa.

Jika tidak diperbaiki sedini mungkin, dapat berdampak pada kehidupan sosial maupun ekonomi. Dari dampak kesehatan dapat menganggu kemampuan makan dan minum anak dan dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kurang gizi atau stunting. Sedangkan dari segi psikososial, anak akan merasa minder dengan teman sebayanya.

“Gerakan bakti sosial ini supaya anak-anak Maluku semua percaya diri, khususnya anak-anak yang mengalami kelainan bibir sumbing. Itu yang perlu kita beri penguatan, sehingga mereka bisa percaya diri,” tandasnya.

Poin keempat, Nit berharap kegiatan ini bukan saja memberikan senyum bagi anak-anak Maluku, tapi juga dapat memberikan harapan baru dan masa depan bagi anak-anak Maluku yang lebih baik, sebutnya.

Di tempat yang sama Direktur RSU Bhakti Rahayu Ambon dr. Shanty Tansit dalam sambutannya menjelaskan sebelum masuk dalam kegiatan Bakti sosial Celah Bibir dan Lelangit terlebih dulu dilakukan screening atau penyaringan. Dari 25 orang pasien yang mengikuti Screening 19 orang yang dinyatakan siap untuk mendapatkan pelayanan medis.

BACA JUGA:  Cara Mendapatkan Vaksin DBD di Indonesia
Salah satu anak yang akan dilakukan operasi bibir sumbing. (Foto: M-009)

“Ditambahkan, jumlah pasien yang mengikuti operasi selama 2 hari ini sebanyak 19 orang, yang berasal dari Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” kata Shanti.

Salah satu orang tua pasien, Eksan Musiir ketika ditemui media Berita Menitini.com mengatakan bahwa ia bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena lewat kegiatan yang dilakukan oleh RSU Bhakti Rahayu Ambon maka ia boleh mendapat kesempatan membawa buah hatinya untuk medapat pelayanan operasi bibir sumbing.

Menurutnya, sejak anaknya berusia 6 bulan, ia dan istrinya berkeinginan membawa anaknya untuk operasi, namun keinginan itu tidak bisa dilakukan karena masalah dana. Dan di hari ini saya dan istri saya bersyukur, karena lewat Bansos ini anak kami bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.

Diketahui turut hadir dalam kegiatan tersebut, istri Penjabat Gubernur Maluku, Ny. Nita Sadali Ie, Kepala Dinas Ketahanan Kota Ambon, drg. Wendi Pelupessy, M. Kes, ketua dan pengurus PDGI Cabang Ambon, guru besar beserta tim Departemen Bedah Mulut dan Makasilofasial FKG Universitas Indonesia, ketua dan pengurus Serikat Buru Indonesia wilayah Provinsi Maluku, karyawan dan karyawati RSUD Bhakti Rahayu Ambon, sejumlah undangan dan orang tua pasien. (M-009).