logo-menitini

Revetment Pantai Pebuahan, Jembrana Mulai Dikerjakan

pantai pebuahan
Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat meninjau pengerjaan proyek Revetment pantai Pebuahan. (Foto: Istimewa)

JEMBRANA,MENITINI.COM-Pembangunan pengamanan pantai (revetment) untuk mengatasi abrasi di pantai Pebuahan telah mulai dikerjakan. Bupati Jembrana I Nengah Tamba meninjau langsung proyek yang menelan anggaran sebesar Rp18,3 Miliar ini pada Sabtu (6/7/2024).

Pada tahap ini pengerjaan ini, revetment akan dibangun sepanjang 770 meter dengan pembiayaan dari APBN.

“Saya merasa bersyukur bahwa proyek ini sudah mulai berjalan meski menunggu bertahun-tahun. Astungkara, walaupun tidak tuntas semuanya tetapi fase ini sudah membanggakan, ada 770 meter yang dikerjakan dengan anggaran  Rp 18 miliar dan di akhir Desember ini sudah selesai,” ucapnya.

Mantan ketua Komisi III DPRD Bali Periode 2014-2019 ini juga memberikan apresiasi kepada warga Pebuahan yang sangat mendukung pelaksanaan revetment ini. Pihaknya akan berupaya untuk dapat menuntaskan revetment sehingga seluruh garis pantai Pebuahan dapat terlindungi dari abrasi.

BACA JUGA:  Satgas Pangan Polda Bali Sidak Dugaan Beras Oplosan di Denpasar

“Saya berterima kasih kepada warga Pebuahan yang sangat kondusif membantu kelancaran pelaksanaan dari proyek ini. Sisanya akan kita perjuangkan, saya sudah diskusi dengan pelaksana proyek di sini kira-kira lagi berapa butuh anggaran. Mudah-mudahan di tahun depan sudah bisa mendapat anggaran untuk menyelesaikan tempat ini,” harap Bupati Tamba.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Revetment Pantai Pebuahan, Adipra mengatakan tidak menemui kendala yang berarti dalam pelaksanaan proyek ini. Sebagaimana yang diungkapkan Bupati Tamba, pihaknya juga sangat mengapresiasi warga Pebuahan yang sangat mendukung berjalan revetment ini.

“Saat ini pembangunan telah memasuki delapan persen. Sejauh ini tidak ada kendala, dari masyarakat support. Memang karena batu kita dikirim dari Karangasem jadi belum bisa maksimal,” ujarnya.

BACA JUGA:  Jenazah Pria Ditemukan di DAS Pohgading, Diduga Korban Banjir

Lanjut kata Adipra, para pekerja harus bisa menyesuaikan dengan kondisi alam. Pengerjaan proyek disesuaikan dengan pasang surut air laut, sehingga nantinya revetment diharapkan bisa selesai tepat waktu di bulan Desember nanti.

“Untuk cuaca saat ini sangat mendukung, memang ada waktu-waktu kita tidak bisa bekerja dalam satu hari, tapi kita bekerjanya fleksibel mengikuti pasang surut juga kadang malam kita bekerja. Tenaga kerja ada sekitar 20 orang khusus untuk pasang batu,” imbuhnya.

Dilain sisi, salah seorang warga Pebuahan, Moh Hafid bersyukur pantai Pebuahan akhirnya bisa mendapat penanganan setelah bertahun-tahun dilanda abrasi. “Saya sebagai warga Pebuahan menyambut baik pekerjaan ini yang sekarang bisa dikerjakan. Semoga berjalan lancar dan selesai tepat waktu,” ungkapnya. (M-011)

  • Editor: Daton
BACA JUGA:  Banjir di Bali, 5 Jenazah Ditemukan di Bendungan Muara Tukad Badung

BERITA TERKINI

OLAHRAGA

PERISTIWA

NASIONAL

DAERAH

HUKUM

POLITIK

LINGKUNGAN

Di Balik Foto

BERITA TERKINI

Indeks>>

Menitini.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini seputar Bali dan Indonesia. Kami menghadirkan berita-berita Lingkungan, Pariwisata, nasional, politik, ekonomi, olahraga, pariwisata, hingga isu lokal Bali secara cepat, akurat, secara elegan, berimbang dan antihoax. 

Alamat Redaksi:

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11A Denpasar, Bali

Telepon: +62 87897468777

  • Email: redaksi.menitini@gmail.com
  • redaksi@menitini.com

Member of Serikat Media Siber Indonesia Provinsi Bali

Menitini.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini seputar Bali dan Indonesia. Kami menghadirkan berita-berita Lingkungan, Pariwisata, nasional, politik, ekonomi, olahraga, pariwisata, hingga isu lokal Bali secara cepat, akurat, secara elegan, berimbang dan antihoax. 

Alamat Redaksi:

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11A Denpasar, Bali

Telepon: +62 87897468777

  • Email: redaksi.menitini@gmail.com
  • redaksi@menitini.com

Member of Serikat Media Siber Indonesia Provinsi Bali