Image

PGE Umumkan Kinerja Bisnis di RUPS, Pengamat: Sinyal Bagus Pengembangan EBT di Indonesia

JAKARTA,MENITINI.COM-PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) baru saja merampungkan gelaran Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan, yang dihelat di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Dalam rapat tersebut, pemegang saham mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2022, di mana anak usaha PT Pertamina (Persero) itu sukses meningkatkan laba bersih 49,68% secara year-on-year (YoY) sebesar USD127,32 juta. Laba bersih tersebut akan digunakan untuk dividen sebesar USD 100 juta serta laba ditahan sebesar USD 27,32 juta.

Total dividen yang dibagikan termasuk dividen interim sebesar USD 70 juta serta dividen tambahan sebesar USD 30 juta yang akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya.

BACA JUGA:  Peringati HUT ke74, Satpol PP Badung Bersihkan Pantai Batu Bolong Canggu

Atas berbagai capaian positif tersebut, PGEO pun panen apresiasi dari berbagai pihak. Hal ini lantaran moncernya kinerja tersebut tidak hanya semata-mata berkaitan dengan bisnis perusahaan semata, namun juga dinilai sebagai sinyal yang bagus bagi pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

“Tentu jalan ke depan masih panjang. Tapi (kinerja positif PGEO) ini tentu menjadi sinyal awal yang layak diapresiasi, bahwa masa depan yang cerah terkait pengembangan energi bersih di Indonesia itu sudah mulai terlihat,” ujar Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, Senin (5/6/2023).

Menurut Komaidi, positifnya kinerja PGEO dan perusahaan pengembang panas bumi lain di Indonesia pada dasarnya tidaklah mengejutkan.

BACA JUGA:  Sekda Badung Hadiri Gerakan Pangan Murah di Desa Bongkasa Pertiwi

Hal ini lantaran potensi bisnis dari pengembangan energi panas bumi sebagai salah satu varian dari EBT yang paling potensial, memang sangatlah menjanjikan.

Misalnya saja fakta bahwa cadangan panas bumi yang dimiliki Indonesia merupakan yang kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Hanya saja, Komaidi mengakui, besarnya potensi tersebut selama ini relatif belum nampak lantaran masih terkendala oleh beragam hal.

“Misalnya saja soal keberpihakan regulasi, lalu soal mahalnya investasi, dan sebagainya, sehingga membuat potensi besar ini belum banyak tergarap,” tutur Komaidi.

Namun kemudian dalam perkembangannya, PGEO diakui Komaidi berhasil membuktikan bahwa keberadaan energi panas bumi tidak hanya bagus secara lingkungan, namun juga menjanjikan secara bisnis.

BACA JUGA:  Dua TPS Tutup, Sampah Berserakan, DLHK Diminta Tambah Armada

Dengan demikian, Komaidi tak ragu untuk menyimpulkan bahwa roadmap pengembangan bisnis EBT di Tanah Air, khususnya untuk sektor panas bumi, telah berada di jalur yang tepat.

“Bahwa ke depan masih perlu banyak perbaikan di sana-sini, itu sudah pasti. Tapi arah (pengembangan) nya saya pikir sudah tepat. Bahwa secara bisnis juga terbukti bisa menghasilkan. PGEO sudah membuktikan. Jadi dorongan untuk penggunaan energi bersih ini tidak lagi hanya soal isu lingkungan saja, tetapi juga menguntungkan secara business as usual,” tegas Komaidi. (M-011)

  • Editor: DRB

Berita Terkait

Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuhkan Optimisme

DEPOK,MENITINI.COM-Menanggapi kenaikan terbaru dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan optimisme terhadap kondisi ekonomi nasional yang…

ByByRedaksiMei 7, 2024

Investasi Apple di Indonesia Dipastikan Tetap Jalan

JAKARTA,MENITINI.COM-Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Apple tetap berkomitmen untuk merealisasikan investasinya di Indonesia. Ia meyakini hal itu…

ByByRedaksiMei 4, 2024

Seribu UMKM di Jembrana Dapatkan Sertifikat Halal

JEMBRANA,MENITINI.COM-Sebanyak 1000 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jembrana di Fasilitasi Pendampingan Sertifikat Halal Self-declare secara Gratis…

ByByRedaksiApr 26, 2024

Pasar Mardika yang Baru Diresmikan Pemprov Maluku, Tak Mampu Tampung Pedagang

AMBON, MENITINI.COM – Pasar Mardika yang baru diresmikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku tak mampu menampung pedagang. Sebab kapasitas…

ByByHE NApr 25, 2024