JAKARTA, MENITINI.COM– Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pemerintah tak segan-segan untuk melindungi para petani dari permainan harga hasil produksi. Hal itu Prabowo tegaskan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dihelat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/5).
“Saya tidak main-main, karena di tangan saya adalah UUD 1945, pasal 33 yang memberi saya wewenang sumber-sumber produksi yang menguasai hajat orang banyak dikuasai negara dan dipergunakan sebesarnya untuk uang rakyat dan saya tidak ragu gunakan itu,” tegas Prabowo
Di kesempatan yang sama, Prabowo mengingatkan para penggiling padi yang masih bandel membeli hasil produksi dengan harga serendah-rendahnya.
Apabila masih melakukan itu, pemerintah tak ragu menyetop izin usahanya.
“Dan kita wajibkan penggiling-penggiling padi saya memberi peringatan penggiling padi yang bandel yang beli setelah panen dengan harga serendah-rendahnya kita cabut izin usahanya,” tegasnya.
Di sisi lain, Prabowo juga mengingatkan para pengusaha untuk tidak hanya memikirkan untung pribadi, tetapi juga keadilan para petani yang juga harus mendapatkan untung.
“Dahsyat itu Pasal 33, kita Indonesia Incorporated, pengusaha harus untung, tapi jangan mau untung sebesar-besarnya di atas penderitaan rakyat, you untung boleh, rakyat juga untung, petani juga untung,” imbuhnya.
Adapun Prabowo menyorot bahwa pemerintah juga sudah dapat memangkas proses distribusi pupuk yang sebelumnya penuh dengan keruwetan administrasi.
“Pertama kali, kita pangkas semua sistem distribusi pupuk yang penuh dengan keruwetan langsung dari pabrik ke kelompok tani tidak perlu ada lagi izin gubernur bupati, ini yang mereka dapatkan kita sederhanakan juga mereka menyampaikan terima kasih. Lebih dari 100 juta petani merasakan penghasilan mereka naik, karena kita tegakkan harga dasar gabah kering panen,” tuturnya.
Harga Pangan Terkendali dan Stok Aman
Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Negara pada Senin (5/5), Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan pemerintahan Kabinet Merah Putih telah menunjukkan hasil nyata dalam enam bulan pertama masa kerja.
Salah satu capaian utama yang ditekankan Prabowo adalah keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi di tengah ketidakpastian global.
“Inflasi kita salah satu terendah di dunia, mungkin di antara lima negara yang terendah di dunia. Mungkin inflasi yang lebih rendah dari kita, mungkin Tiongkok,” kata Prabowo.
Prabowo menyampaikan bahwa capaian ini bukanlah hasil kebetulan semata, melainkan buah dari kesinambungan tata kelola fiskal dan keberlanjutan kebijakan yang telah dibangun sejak pemerintahan sebelumnya.
Selain inflasi, Prabowo juga menyoroti pencapaian pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan pokok, khususnya selama periode akhir tahun, Natal, dan Lebaran—periode yang biasanya identik dengan lonjakan harga.
“Alhamdulillah akhir tahun, Natal, dan Lebaran tahun ini di masa pemerintah kita harga-harga aman. Stok pangan bersedia,” tegas Prabowo.
Prabowo juga berbagi pengalaman pribadinya sewaktu kecil, ketika sang ayah, Soemitro Djojohadikusumo menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
Saat itu, menjelang hari-hari besar, ketegangan karena harga pangan yang melonjak adalah hal sering terjadi.
“Saya sudah lama jadi orang Indonesia. Dan saya waktu anak kecil, orang tua saya Menteri Perdagangan. Jadi saya lihat bagaimana setiap lebaran, setiap akhir tahun, orang tua saya tegang.”
Lebih jauh, Prabowo mengungkap stok cadangan beras yang dimiliki pemerintah saat ini berada pada titik tertinggi dalam sejarah 57 tahun terakhir.
Ia menegaskan, keberhasilan ini bukanlah kebetulan, tetapi hasil dari perencanaan dan koordinasi yang matang.
“Salah satu prestasi yang nyata adalah bahwa stok beras pemerintah sekarang tertinggi sepanjang sejarah NKRI,” ungkapnya. Ia juga mencatat bahwa produksi beras di berbagai daerah, seperti Sumatera Selatan, mengalami lonjakan signifikan hingga 25 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Peningkatan produksi ini tidak terlepas dari intervensi pemerintah dalam mengatasi dampak cuaca ekstrem seperti El Nino dan La Nina. Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah secara cepat mengadakan puluhan ribu pompa untuk menjamin ketersediaan air bagi lahan pertanian di berbagai daerah.
“Akhirnya, alhamdulillah, sekarang kita aman karena tindakan sekian tahun lalu.”
Prabowo juga mengingatkan pentingnya menjalankan Pasal 33 UUD 1945 sebagai dasar kebijakan pangan. Pemerintah kini mewajibkan penggilingan padi membeli gabah dari petani dengan harga yang adil.
“Kalau ada penggilingan padi yang membeli dengan harga rendah setelah panen, kita cabut izinnya. Kita tidak main-main,” tegasnya.
Ia menutup pengantarnya dengan pesan bahwa keberhasilan ini harus dijaga bersama demi mewujudkan ketahanan pangan nasional yang sejati. “Kalau pengusaha untung, rakyat juga harus untung. Petani harus merasakan hasil kerja kerasnya,” tandasnya M-003
- Editor: Daton