BADUNG,MENITINI.COM-Pemerintah Kabupaten Badung tengah menyiapkan program integrasi sistem kamera pengawas (CCTV) yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah kabupaten, pemerintah desa, dan pelaku usaha swasta. Langkah ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat serta wisatawan yang berkunjung ke wilayah Badung.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Badung, IGN Jaya Saputra, menjelaskan bahwa program ini berbeda dari proyek pengadaan CCTV yang saat ini sedang berjalan. “Program ini fokus mengintegrasikan CCTV yang sudah terpasang, khususnya di akomodasi wisata, dengan yang mengarah ke area publik,” ujarnya, Kamis (8/5).
Program integrasi ini, menurut Jaya, merupakan kerja sama lintas perangkat daerah, melibatkan Diskominfo, Dinas Pariwisata, Dinas Perizinan, Satpol PP, Kesbangpol Linmas, dan Bagian Hukum Setda Badung. Tujuannya adalah membangun sistem pemantauan bersama demi memperkuat pelayanan dan rasa aman di tengah masyarakat.
“CCTV memang bukan satu-satunya solusi, tapi integrasi ini menjadi langkah strategis untuk menjaga kualitas layanan dan rasa aman secara kolektif,” tambahnya.
Program ini juga sejalan dengan visi pembangunan pariwisata berkualitas yang diusung Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati I Ketut Sucipta, berlandaskan nilai-nilai Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Menurut Jaya, citra pariwisata menjadi prioritas utama karena sektor ini merupakan tulang punggung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badung.
Sistem integrasi ini nantinya memungkinkan Badung Command Center untuk mengakses langsung rekaman CCTV dari berbagai pihak, termasuk milik swasta dan desa. Saat ini, teknis pelaksanaan masih dalam tahap penyempurnaan. “Kami masih diskusikan apakah cukup akses tayangan langsung, atau termasuk memori dan server digabungkan. Ini akan kami matangkan,” jelas Jaya.
Program tahap awal akan memanfaatkan jaringan CCTV yang sudah ada. Namun, untuk pembangunan akomodasi wisata ke depan, Pemkab akan mewajibkan pemasangan CCTV beresolusi minimal 4 megapiksel. “Kita dorong penggunaan standar tinggi. Kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang, dan Jakarta sudah lebih dulu menerapkannya,” tegasnya.
Dengan program ini, Pemkab Badung berharap dapat meningkatkan pengawasan, mempercepat respons terhadap insiden, serta memperkuat citra sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman bagi semua.*
- Editor: Daton
