DENPASAR,MENITINI-Harga minya goreng di Bali terus melambung. Dalam beberapa hari harga terus merangkak naik seiring dengan kelangkaan stok yang terdistribusi ke Bali. Pantauan MENITINI di beberapa pasar tradisional di Bali, harga Minya goreng curah bervariasi antara Rp 42 ribu hingga Rp 45 ribu.
Di beberapa pasar seperti Pasar Kreneng, Pasar Katrangan dan Pasar Sanglah menunjukkan, kisaran minyak goreng kemasan berisi 2 liter hingga mencapai Rp 45 ribu. Seorang pengunjung Pasar Sanglah Denpasar bernama Ni Wayan Srianti menjelaskan, jika harga di di pasar rata-rata Rp 45 ribu. “Ada juga yang Rp 42 ribu atau Rp 43 ribu. Kita harus mutar-mutar. Itu yang kemasan sekitar 2 liter itu, harga memang segitu,” ujarnya, Minggu (9/1/2022).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali Wayan Jatra membenarkan terjadi kenaikan harga minyak goreng di Bali. Dalam dua pekan terakhir, harganya terus merangkak naik. “Kami sudah melaporkan kenaikan ini ke pusat. Namun hingga saat ini belum direspon. Semoga kebijakan dari Kemendag segera turun. Kami di daerah siap menjalankan instruksi pusat,” ujarnya.
Ia mengatakan, gejala kenaikan sudah diketahui sejak dua Minggu terakhir. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh distributor namun semua mengalami hal yang sama. Pasokan atau stok terus menurun sementara permintaan pasar terus meningkat.
Jatra menjelaskan jika minyak goreng itu masuk dalam daftar kebutuhan bahan pokok. Ia mengakui jika saat ini kenaikan harga minyak goreng sulit dikendalikan. Kepanikan masyarakat sudah pasti terjadi. Produksi lokal tidak mencukupi sama sekali. “Kalau Pemprov Bali ingin kendalikan harga maka harus disubsidi. Sementara kekuatan subsidi belum disepakati,” ujarnya.
Subsidi untuk menjaga kepanikan publik mutlak diperlukan agar harga bisa dikendalikan. Kalau sudah terdeteksi pemerintah maka operasi pasar harus segera dilakukan. M-006
