Heboh Matahari Terbit dari Barat, Begini Penjelasan NASA

JAKARTA,MENITINI.COM- Media sosial dihebohkan dengan sebuah postingan yang mengatakan semesta mulai bergerak aneh dan matahari akan terbit dari barat sebagai pertanda datangnya kiamat.

Unggahan yang dibagikan dengan bahasa Thailand dan Inggris itu menjelaskan bahwa lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA), disebut mengumumkan kemungkinan matahari bisa terbit dari barat yang disebabkan oleh Bumi berputar ke arah sebaliknya.

“Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat,” tulis sebuah akun di Facebook tersebut.

Namun NASA membantah unggahan tersebut sebagai pernyataan dari mereka. Associate Administrator for Communications NASA Bettina Inclan mengatakan baik pihaknya dan organisasi lain tidak pernah memprediksi hal tersebut.

BACA JUGA:  Samsung Umumkan Peluncuran Seri Galaxy S Terbaru, Era Baru Mobile AI

“Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi matahari akan terbit dari barat,” ungkap Inclan dikutip Kamis (4/8/2022).

Menurut Bettina fenomena pembalikan magnet memang nyata dan pernah terjadi. Para ilmuwan juga dikatakan mempelajari soal pembalikan magnet tersebut.

 Meski demikian, dia menegaskan pembalikan magnet tidak membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya dan mengubah arah munculnya matahari.

“Adapun pembalikan medan magnet memang fenomena nyata yang telah terjadi beberapa kali di masa silam dan ilmuwan di seluruh dunia mempelajarinya, namun pernyataan jika hal ini membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya yang menjadikan matahari terbit dari barat adalah salah,” jelasnya.

Fenomena matahari terbit dari Barat sebenarnya terjadi di Venus. Planet itu berputar pada porosnya ke belakang. Sebagai informasi, rotasi planet itu juga cukup lama yakni 243 hari.

BACA JUGA:  Pakar Bicara Keunggulan Galaxy AI di Galaxy S24, Begini Katanya

Sementaraitu,  Venus mengelilingi matahari selama 225 hari Bumi. Dengan waktu tersebut membuat matahari hanya hadir dua kali dalam satu tahun, yakni terbit per 117 hari Bumi di Venus.

 

Sumber: CNBC Indonesia