- Diskriminasi gender ketiga
Gender ketiga di Indonesia memang belum terdengar santer. Sebagian besar masih bersembunyi dari pandangan masyarakat, namun bukan berarti mereka tidak ada. Di seluruh dunia, kaum lesbian, gay, biseksual, transgender, queer dan interseks (LGBTQI) alias gender ketiga menghadapi permusuhan dan diskriminasi oleh masyarakat. Belum lagi jika mereka berhadapan dengan praktisi kesehatan yang abai dengan keberadaan mereka sehingga terkesan prasangka dan sangsi. Diskriminasi tersebut menimbulkan kerugian waktu dan akses perawatan pada gender ketiga, serta mengarahkan pada perilaku beresiko yang meningkatkan kejadian kanker. Hal ini merupakan respon yang wajar ketika seseorang merasakan penolakan, maka ia cenderung mencoba menyelesaikan permasalahannya sendiri, padahal caranya belum tentu benar.
Meninjau dari fakta-fakta tersebut, ternyata faktor penghambat akses pada pasien kanker cukup kompleks. Apa yang dapat kita lakukan? Sebarkan kepedulian dan kasih sayang Anda terutama pada pasien yang beresiko mengalami kesenjangan perawatan kanker. Mengamalkan tema tahun ini, jadilah jembatan untuk mengatasi kesenjangan dengan support dan cara-cara sederhana. Semudah menggalakkan screening di lingkungan keluarga dan memastikan jaminan kesehatan yang sesuai. Jangan lupa jaga gaya hidup yang sehat senantiasa ya. Selamat Hari Kanker Sedunia! (M-010)