Image
Seputar vaksin demam berdarah. (freepik)

Vaksin Demam Berdarah: Pentingnya Perlindungan Komunitas

DENPASAR, MENITINI.COM – Demam berdarah, sebuah penyakit yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan global yang terus meningkat. Tidak hanya daerah tropis, data seluruh dunia menunjukkan ada jutaan orang terinfeksi setiap tahunnya. Rupanya angka ini memberi dampak serius terhadap kesehatan masyarakat dan ekonomi. Dalam upaya menanggulangi wabah penyakit ini, vaksinasi telah menjadi salah satu strategi yang paling efektif. Kali ini redaksi akan mengeksplorasi pentingnya vaksin demam berdarah dalam melindungi individu dan komunitas secara luas. Tak kenal maka tak sayang, mari kita bahas satu persatu!

Apa Itu Vaksin Demam Berdarah?

Vaksin demam berdarah adalah vaksin untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi virus dengue. Virus inilah yang menjadi akar masalah dari demam berdarah. Ketika nyamuk membawa virus dengue, maka nyamuk juga berpotensi menularkan pada orang berbeda. Virus dengue memiliki empat serotipe yang berbeda, dan vaksin harus mampu memberikan perlindungan yang luas terhadap keempat serotipe tersebut. Maka dari itu, salah satu strateginya adalah pemberian beberapa dosis bertahap untuk mencapai tingkat kekebalan yang optimal.

BACA JUGA:  Kawasan Pariwisata Kuta Diintai Demam Berdarah, Desa Adat Lakukan Ini di 14 Lingkungan

Bahan Vaksin Demam Berdarah

Bahan penyusun vaksin adalah kunci dalam pengembangan dan produksi vaksin yang efektif. Oleh karena itu, kombinasi bahan harus dirancang untuk merangsang respons kekebalan tubuh terhadap berbagai serotipe virus. Berikut adalah beberapa bahan utama yang umumnya digunakan dalam vaksin demam berdarah:

1. Virus Dengue Hidup yang Dilemahkan (Attenuated Dengue Virus)

Vaksin sering kali menggunakan virus dengue hidup yang dilemahkan sebagai komponen utamanya. Virus ini telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tetap dapat merangsang respons kekebalan tubuh, tetapi tidak menyebabkan penyakit yang parah pada individu yang menerimanya. Penggunaan bahan ini dalam vaksinasi memungkinkan tubuh untuk mengenali dan menghasilkan respons imun terhadap virus yang sebenarnya tanpa menyebabkan penyakit yang serius.

2. Protein Viral (Antigen)

Protein viral tertentu yang ada dalam virus dengue, seperti protein envelope (E) dan prM, juga menjadi komponen utama vaksin. Protein-protein ini mengalami proses isolasi melalui teknik rekombinan DNA hingga menjadi antigen dalam vaksin. Ketika masuk ke dalam tubuh, antigen-antigen ini merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus dengue yang sebenarnya.

BACA JUGA:  Cara Mendapatkan Vaksin DBD di Indonesia

3. Adjuvant

Adjuvant adalah bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap antigen. Dalam pengembangan vaksin, adjuvant berperan untuk meningkatkan efektivitas vaksin dengan meningkatkan produksi antibodi atau memperpanjang durasi perlindungan. Contoh yang umum digunakan meliputi aluminium hidroksida atau aluminium fosfat.

4. Bahan Pendukung

Vaksin memerlukan bahan pendukung seperti pengawet dan stabilisator, larutan penyimpanan serta larutan penyangga. Pengawet dan stabilisator berperan untuk menjaga kestabilan dan keamanannya selama penyimpanan dan distribusi. Komponen ini mencegah degradasi vaksin dan mempertahankan keefektifannya. Berikutnya larutan penyimpanan dan penyangga yang akan dicampurkan dalam bubuk vaksin sehingga mempertahankan kestabilan vaksin.

Manfaat Vaksin Demam Berdarah

1. Perlindungan Individu: Vaksin demam berdarah memberikan perlindungan langsung kepada individu yang divaksinasi. Tidak hanya efektif bagi yang belum pernah mengalami, namun juga memberi proteksi bagi yang sudah mengalami. Bagi yang belum terkena, berfungsi sebagai pencegahan. Bagi yang sudah pernah, berfungsi mengurangi keparahan dan fatalitas.

2. Perlindungan Komunitas: Selain melindungi individu, vaksinasi juga memiliki dampak besar pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi, kita dapat mencapai kekebalan komunitas. Hal ini dapat melindungi individu yang tidak bisa atau belum divaksinasi, seperti bayi  atau individu dengan kondisi kesehatan khusus.

BACA JUGA:  Anggota Dewan Bangli Ini Soroti Tingginya Kasus DBD

3. Mengurangi Beban Sistem Kesehatan: Dengan mencegah infeksi melalui vaksinasi, kita juga dapat mengurangi beban pada sistem kesehatan. Fasilitas kesehatan tidak akan terbebani dengan jumlah pasien yang tinggi. Artinya tenaga kesehatan dapat lebih fokus pada perawatan pasien lainnya. Pada sisi lain, ketersediaan ruang intensif atau observasi yang lebih memadai bagi kasus selain demam berdarah.

Kesimpulan

Vaksin demam berdarah merupakan alat yang penting dalam upaya global untuk mengendalikan penyebaran penyakit. Selain memberikan perlindungan langsung kepada individu, vaksinasi juga memiliki dampak positif yang luas pada kesehatan masyarakat. Namun, untuk mencapai efektivitas maksimal, perlu upaya kolaboratif dari pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat untuk memastikan aksesibilitas, keamanan, dan penerimaan vaksin demam berdarah. Dengan demikian, kita dapat meraih tujuan bersama untuk mengurangi beban demam berdarah dan meningkatkan kesehatan masyarakat global. (M-010)

Berita Terkait

Gelaran WWF ke-10, TPA Suwung Ditutup Tiga Hari, Ini Alasannya

BADUNG,MENITINI.COM-Operasional TPA Suwung ditutup selama tiga hari menyusul pelaksanaan agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Berkaitan…

ByByEditorMei 3, 2024

RSU Bakti Rahayu Gandeng Sejumlah Lembaga Lakukan Aksi Amal Operasi Bibir Sumbing

AMBON, MENITINI.COM – Dalam rangka memperingati hari Buruh Internasional atau Mayday, Rumah Sakit Umum Bakti Rahayu bekerja sama…

ByByHE NMei 2, 2024

Kasus DBD di Buleleng Meningkat

DENPASAR, MENITINI.COM-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Buleleng, Bali beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan sejak awal tahun…

ByByA NMei 2, 2024

Sekda Badung Akui Ada Kawasan Kumuh di Kabupaten Badung

BADUNG,MENITINI.COM-Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa mengakui jika di dua kecamatan di Kabupaten Badung terdapat permukiman…

ByByEditorApr 29, 2024