Bukan Sekedar Lebay, Ini Lho Gangguan Kepribadian Histrionik Amber Heard

Gangguan Karir dan Interpersonal

Individu dengan gangguan kepribadian histrionik cenderung mudah bosan, terutama dengan rutinitas, pekerjaan, teman, dan pasangan seksual. Kita tidak dapat memetakan karir mereka. Bahkan sebagian besar tidak memiliki jenjang karir. Pemecatan, pertikaian dalam lingkungan pekerjaan, berhenti tiba-tiba sudah menjadi rutinitas apabila kita meninjau Curriculum Vitae mereka. Dalam wawancara pun, mereka akan menampilkan diri sebagai korban korporat walau CV mereka tidak sejalan. Tidak hanya urusan karir, mempertahankan hubungan interpersonal yang autentik merupakan tantangan bagi orang dengan gangguan histrionik.

Umumnya, mereka terbiasa mengolah diri untuk berada dalam kondisi mempermainkan perasaan mereka sendiri. Akibatnya, mengurangi kemampuan mereka untuk melekat dan membangun hubungan intim. Mereka biasanya tidak mampu jujur ​​dengan orang lain karena pilihan peran yang mereka mainkan. Imbasnya, dalam hubungan interpersonal maupun seksual akan terasa tanpa makna. Walau sisi lain, mereka sering menganggap hubungan mereka dengan orang lain jauh lebih intim dari yang sebenarnya. Karena mereka memiliki pemahaman terbatas tentang keintiman, mereka menganggap semua orang adalah sahabat dan belahan jiwa.

BACA JUGA:  Presiden Tinjau Pelayanan Kesehatan di RSUD Salatiga

Pada kondisi lebih parah, penderita sering menampilkan seksualitas berlebihan dan tanpa sadar membuat tidak nyaman pihak lain yang berhubungan dengan mereka. Jika pihak kedua sudah menunjukkan tanda menghindar atau perlawanan, penderita gangguan histrionik tidak segan berupaya menunjukkan power melalui perilaku kekerasan atau abusif. Tentu akhirnya ia akan membuat drama versi mereka, seperti yang terjadi dalam kasus Johnny Depp. Mungkin banyak yang tidak percaya bahwa wanita cantik bisa memukul pria, kenyataannya Heard menggunakan hal ini sebagai kesempatan untuk membalikkan fakta dan merusak karir Depp.

Narsisistik vs Non-Narsisistik

Sebagian besar individu histrionik dapat mendambakan tingkat perhatian yang sama seperti narsisistik. Namun peranan mereka lebih mirip non-narsisistik. Orang narsisis memiliki citra diri yang meningkat yang harus terus menerus dipertahankan dalam rupa kekaguman dan pujian dari orang lain. Sedangkan individu histrionik dapat memiliki harga diri yang rendah, dan rasa lapar mereka akan perhatian dapat terpuaskan tidak peduli apakah mereka menerima perhatian positif atau negatif. Mereka bahkan rela membodohi diri mereka jika itu semua membuat mereka mendapatkan perhatian yang mereka dambakan. Hal yang sangat berbeda dengan seorang narsisistik yang harus mempertahankan citra diri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *