DEMAK,MENITINI.COM– PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), menjalin kolaborasi bersama Jejakin, menanam 1.000 bibit pohon mangrove di wilayah pesisir Pantai Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kegiatan penanaman mangrove ini sendiri diselenggarakan bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus.
Program 1.000 mangrove merupakan bagian dari inisiatif Amartha Lestari di bawah naungan Amartha Foundation, yang bertujuan untuk menyeimbangkan emisi karbon (carbon offsetting) dan menjadikan Amartha sebagai carbon neutral company di masa mendatang.
Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Amartha menyampaikan, sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip keberlanjutan, Amartha berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
“Penanaman 1.000 mangrove merupakan bagian dari langkah awal Amartha untuk meningkatkan resiliensi dan keseimbangan yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat di kawasan pesisir yang rawan terhadap abrasi, seperti di Pesisir Pantai Morodemak. Program ini merupakan bagian terintegrasi dari keseluruhan inisiatif Amartha lestari yang tidak berhenti pada penanaman mangrove saja, melainkan terus berlanjut pada pemberdayaan masyarakat di daerah rentan hingga perluasan produk-produk green financing di masa mendatang,” ujarnya.
Tahun 2022 lalu, Amartha juga telah berhasil melakukan program serupa dengan menanam mangrove di wilayah pesisir Pulau Tanakeke, Sulawesi Selatan. Keberhasilan tersebut menjadi inspirasi bagi Amartha untuk terus berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove di berbagai wilayah Indonesia lainnya.
Program tanam mangrove kali ini melibatkan peran para pendana individu untuk bisa mengadopsi mangrove dengan mendanai UMKM lewat Amartha. Amartha percaya bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk turut berperan aktif melestarikan lingkungan dengan menanam mangrove.
Pada kolaborasi ini, Jejakin sebagai mitra profesional akan berperan sebagai fasilitator yang melakukan penanaman, pengawasan dan pelaporan dalam program carbon management.
Arfan Arlanda, Founder & CEO Jejakin menjelaskan, “Jejakin menyambut baik kolaborasi dengan Amartha untuk melakukan penanaman mangrove. Pelestarian habitat mangrove tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri namun harus melibatkan banyak pihak. Kolaborasi dengan sektor swasta, terlebih juga masyarakat secara umum, akan mengakselerasi rehabilitasi ekosistem mangrove. Harapannya, masyarakat dan lembaga lainnya akan semakin sadar dampak yang ditimbulkan dari emisi karbon, dan tergerak untuk berperan aktif dalam menyeimbangkan karbon” tuturnya.
Sebagai negara dengan ekosistem mangrove terluas di dunia, pemerintah Indonesia menaruh perhatian serius terhadap ekosistem mangrove. Indonesia merupakan pemilik 23 persen atau hampir empat juta hektar dari luas total mangrove dunia. Pemerintah Republik Indonesia juga sudah berkomitmen untuk melakukan transisi energi menuju emisi nol karbon. Komitmen itu ditegaskan dalam Konferensi Perubahan Iklim (COP 26) yang tertuang dalam Intended Nationally Determined Contribution (INDC).
Sejalan dengan komitmen tersebut, Amartha mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan penanaman secara kontinyu agar keseimbangan alam, dan kehidupan biodiversitas tetap berlangsung untuk generasi kini dan mendatang.
Sebagai langkah terukur dari adanya program tanam mangrove, Amartha memastikan terciptanya dampak berkelanjutan baik secara lingkungan, ekonomi, maupun sosial. “Program penanaman mangrove ini merupakan permulaan bagi Amartha untuk terus berkontribusi sesuai prinsip ESG. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Amartha berharap dapat terus melakukan pelestarian lingkungan, menanam jutaan pohon mangrove lainnya, untuk menuju nol emisi karbon”, pungkas Aria. (M-011)
- Editor: PIY
Berita Lainnya:
- Kemenpar Perkuat Sinergi Kembangkan Infrastruktur dan Promosi Pariwisata Inklusif
- Syafruddin: Komisi XII Komitmen Investigasi Isu Pelanggaran Lingkungan oleh PT IWIP
- Bupati Giri Prasta Tanam 1000 Pohon Pala di Alas Pala Sangeh
- Gerakan Wisata Bersih Kemenpar, Edukasi Pengelolaan Sampah Efektif di Destinasi Pariwisata Menuju Desa Adat Bersih dan Sehat
- Aturan Global dan Kerja Sama Multi Pihak, Kunci Mengatasi Polusi Plastik