50 Orang Ditangkap Diduga Terlibat Pengeboman di Istanbul

ISTANBUL,MENITINI.COM-Turki menangkap 50 orang yang diduga terlibat dengan pemboman di Istiklal Avenue, Istanbul yang terjadi pada Minggu (13/11/2022). Peristiwa tersebut menewaskan 6 orang dan puluhan lainnya terluka.

Polisi melakukan penggerebekan di Istanbul beberapa jam setelah ledakan dan menahan 48 orang, termasuk seorang wanita Suriah yang diduga meninggalkan bom bermuatan TNT di Istiklal Avenue. Polisi mengatakan, wanita itu diidentifikasi sebagai Ahlam Albashir yang telah menyeberang ke Turki dari Suriah secara ilegal. Albashir mengaku melakukan serangan itu.

Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan, jumlah tersangka yang ditahan telah meningkat menjadi 50 orang. Namun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Anadolu Agency pada Selasa melaporkan, polisi menahan dua bersaudara yang diidentifikasi sebagai Ammar J dan Ahmed J.

BACA JUGA:  Tokyo Diguncang Gempa 5,3 Magnitudo

Ammar J diduga ditugaskan membantu Albashir melarikan diri dari Istanbul ke negara tetangga Yunani setelah serangan itu. Sementara Ahmed J. diduga mengantar tersangka yang masih buron, ke Provinsi Edirne, dekat perbatasan Bulgaria.

“Turki akan melanjutkan perjuangannya melawan terorisme. Tidak ada organisasi teroris yang akan berhasil dalam rencana apa pun melawan Turki,” ujar Bozdag, dilaporkan situs berita independen T24.

Sekitar 80 orang dirawat di rumah sakit setelah serangan itu, dan setidaknya 57 di antaranya telah dipulangkan. Enam korban yang terluka berada dalam perawatan intensif dan dua dari mereka dalam kondisi serius. Keenam orang yang tewas dalam ledakan itu adalah anggota dari tiga keluarga, termasuk dua anak perempuan berusia 9 tahun dan 15 tahun.

BACA JUGA:  Sebanyak 50 Orang Disebut Tertimbun Runtuhan Batu Gunung saat Gempa Taiwan

Ledakan pada Ahad (13/11/2022) menargetkan Istiklal Avenue, yaitu jalan raya populer yang dipenuhi dengan toko-toko dan restoran. Wilayah ini kerap menjadi destinasi para turis dan keluarga yang menghabiskan waktu akhir pekan.

Pihak berwenang Turki menuding kelompok Kurdistan Worker Party (PKK) dan kelompok Kurdi Suriah sebagai dalang serangan bom. Namun, kelompok militan Kurdi membantah terlibat. PKK, telah melakukan pemberontakan bersenjata di Turki sejak 1984. Konflik tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang sejak saat itu. Ankara dan Washington menetapkan PKK sebagai kelompok teroris.

Sumber: Republika.co.id