Vaksin Kanker Serviks: Menjelang Gratis, Apa Saja yang Perlu Kita Ketahui?

Vaksin Kanker Serviks untuk siapa dan kapan?

Vaksin HPV akan memberi efek yang baik jika diberikan kepada anak perempuan dan laki-laki antara usia 11 dan 12 tahun menjelang awal pubertas. Bahkan peneliti ada yang menyarankan ketika anak memasuki usia 9 tahun. Pilihan waktu tersebut ideal karena belum terjadi kontak seksual dan kemungkinan paparan HPV yang masih rendah sehingga efek proteksi vaksin dapat maksimal. Tentunya orang tua tidak perlu khawatir. Dengan memberi vaksin pada usia muda tidak terkait dengan awal aktivitas seksual.

Rekomendasi akseptor yaitu anak berusia 11 dan 12 tahun menerima dua dosis vaksin HPV setidaknya dalam jarak 6 bulan. Remaja yang lebih muda usia 9 dan 10 dan remaja usia 13 dan 14 juga dapat menerima vaksinasi pada jadwal dua dosis. Sedangkan pada populasi 15 tahun keatas, harus menerima tiga dosis vaksin dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.

BACA JUGA:  Kanker, Kate Middleton Himbau Pentingnya Dukungan Keluarga

Siapa yang tidak boleh vaksin?

Vaksin HPV tidak direkomendasikan untuk wanita hamil atau orang yang sakit kronis. Jangan lupa beritahu dokter mengenai riwayat alergi apapun terutama yang mengancam nyawa. Anda tidak boleh sembarangan mendapatkan vaksin.

Apakah vaksin memberikan manfaat jika sudah aktif secara seksual?

Ya. Meskipun Anda sudah memiliki satu jenis HPV, Anda masih dapat memperoleh manfaat dari vaksin karena vaksin dapat melindungi Anda dari jenis lain yang belum Anda miliki. Namun, tidak ada vaksin yang dapat mengobati infeksi HPV yang ada. Vaksin hanya melindungi Anda dari jenis HPV tertentu yang belum pernah Anda alami.

Resiko dan efek samping Vaksin Kanker Serviks

Vaksin HPV telah terbukti aman dalam banyak penelitian dengan efek ringan. Efek samping yang paling umum dari vaksin HPV termasuk rasa sakit, bengkak, atau kemerahan di tempat suntikan. Terkadang pusing atau pingsan terjadi setelah penyuntikan. Usahakan tetap duduk selama 15 menit setelah injeksi dapat mengurangi risiko pingsan. Sakit kepala, mual, muntah, kelelahan atau kelemahan juga dapat terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *