Sembilan Kejanggalan Kasus Penembakan Brigadir J

8. Tidak adanya bukti pasti berupa rekaman CCTV

Pihak keluarga tidak yakin jika Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri Kadiv Propam sebelum melihat rekaman CCTV yang memperlihatkan kejadian tersebut. Namun sayangnya insiden penembakan itu tidak terekam kamera CCTV, lantaran kemera pengawas di rumah Sambo mati saat kejadian.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto mengungkapkan alasan tidak berfungsinya kamera pengawas pada saat itu lantaran decoder atau DVR CCTV-nya rusak. Pernyataan ini menambah kejanggalan atas kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto juga mempertanyakan terkait longgarnya pengawasan di rumah dinas Jenderal bintang dua tersebut.

BACA JUGA:  Komplotan Maling Motor Berkedok Jual Janur, Ditangkap di Gilimanuk

9. Keluarga sebut jika Brigadir J pernah diancam akan dibunuh

Pihak keluarga mengatakan jika Brigadir J pernah mendapat ancaman pembunuhan. Kakak kandung korban mengatakan jika Brigadir J pernah cerita kepada pacarnya yang berada di Bangko Merangin, Jambi.

“Ternyata dia pernah cerita di sini sama pacarnya, bahwasanya, tidak tahu kapan pastinya bercerita, pacarnya itu baru kasih tahu kemarin setelah kedatangan jenazah almarhum. Bahwasanya almarhum dapat ancaman ingin dibunuh,” kata Yuni, Selasa (12/7).

Demikian tadi ulasan mengenai daftar kejanggalan kasus penembakan Brigadir J. Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut dengan mengumpulkan bukti dan saksi. Sementara, pelaku kini sudah diamankan.

Sumber: Suara.com