Hujan Deras, Angin Kencang Pohon Mahoni Tumbang Timpa Mobil Parkir

LEGIAN, MENITINI– Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kuta, Kamis (26/5) sebabkan pohon perindang tumbang menimpa sebuah mobil di Jalan Dewi Sri Legian. Kejadian sekitar pukul 15.30 Wita.

Menurut Lurah Legian, Ni Putu Eka Martini, pohon tumbang menimpa mobil Honda Mobilio berwarna putih. Saat itu mobil yang diketahui bernomor kendaraan DK 1988 DC itu sedang parkir di pinggir jalan Dewi Sri, sebelah Warung Pepe.

Pemilik kendaraan pengusaha di Jalan Dewi Sri. “Sesaat setelah kejadian itu, kami laporkan hal itu kepada BPBD Badung. Pohon itu menimpa bagian atap mobil belakang,” ucapnya.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, Ketut Murdika menjelaskan, kejadian tersebut diterima BPBD sekitar pukul 15.56 Wita. Penyebab kejadian itu diperkirakan karena faktor cuaca extrem dan angin kencang, yang menyebabkan pohon perindang tumbang. “Pohon perindang itu jenis Mahoni berukuran 15 cm × 50 meter. Kondisi tumbang sampai ke akar,” terangnya.

BACA JUGA:  PGE Tandatangani Perjanjian dengan Pengembang Panas Bumi di Turki

Pemilik kendaraan bernama Hendra Kurniawan Sugiarto yang beralamat di Jalan Gunung Soputan Surya Regency No 6 Abian Timbul.

Tidak ada korban jiwa, namun kerusakan mobil seperti kaca pecah dan penyok bagian belakang. “Kami menerjunkan 10 orang personil, dengan 6 alat sensor untuk menangani pohon tersebut,” imbuhnya. 

Terpisah, Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya mengatakan, Bali saat ini sedang memasuki periode peralihan musim atau pancaroba. Hal itu membuat potensi hujan masih memungkinkan terjadi, dengan durasi singkat, sporadis, dan lokal.

“Indeks ENSO di NINO 3.4 adalah -0.66. Faktor ini secara signifikan meningkatkan potensi hujan di Indonesia termasuk wilayah Bali. Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 29 – 31 derajat Celcius. Suhu muka laut yang hangat, dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air di wilayah Bali. Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 mb (12.000 m),”paparnya. M-003

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *