DENPASAR, MENITINI.COM Kabar duka kembali menyelimuti penanganan Covid-19 di Kota Denpasar. Pada Selasa (29/9) dilaporkan dua orang pasien meninggal dunia. Pasien positif Covid-19 diketahui bertambah sebanyak 34 orang yang tersebar di 21 wilayah desa/kelurahan.Sementara pasien sembuh bertambah 10 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Selasa (29/9), menyampaikan, pasien meninggal dunia yang pertama berdomisili di Desa Pemecutan Kaja, laki-laki berusia 50 tahun. Pasien ini dinyatakan positif Covid-19 pada 9 September 2020 dan meninggal pada 24 September dengan riwayat penyakit penyerta atau komorbid yakni diabetes melitus dan hipertensi.
Untuk pasien kedua, berdomisili di Desa Dangin Puri Kaja, perempuan berusia 66 tahun. Pasien ini dinyatakan positif Covid-19 pada 24 September 2020 dan meninggal dunia pada 27 September dengan penyakit penyerta diabetes melitus dan hipertensi.
Dewa Rai merinci 21 desa/kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif yakni Desa Pemecutan Kaja mencatatkan penambahan kasus tertinggi dengan 5 kasus positif baru. Disusul Desa Padangsambian Kaja dan Kelurahan Padangsambian yang mencatatkan penambahan 3 kasus positif.
Desa Tegal Kertha, Kelurahan Sanur, Desa Sanur Kauh, Kelurahan Peguyangan, dan Desa Dauh Puri Kangin juga mencatatkan penambahan kasus positif, yakni masing-masing 2 orang. Sementara itu 13 desa/kelurahan mencatatkan penambahan masing-masing 1 orang. “Sebanyak 22 desa/kelurahan tidak mencatatkan penambahan kasus positif baru,” ujarnya.
Dengan demikian, secara kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar saat ini tercatat sebanyak 2.387 kasus. Dari jumlah itu, angka kesembuhan mencapai 2.150 orang (90,07 persen), meninggal dunia 49 orang (2,05 persen), dan yang masih dalam perawatan 188 orang (7,88 persen).
Dikatakan Dewa Rai, angka kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar dalam beberapa hari terakhir ini mengalami fluktuatif. Untuk itu diharapkan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan mulai dari cuci tangan, menggunakan masker, dan jaga jarak tetap ditingkatkan.
“Mari bersama sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih mendominasi,”pintanya. edo/poll
