UMKM dan Koperasi Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Adat Indonesia

DENPASAR,MENITINI.COM Univeristas Dhyana Pura Bali bersama Univeristas Pendidikan Nasional menggelar Webinar Nasional Rabu, (19/8/2020).

Tema yang diangkat “Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Adat  Strategi Percepatan pembangunan Ekonomi Nasional.”

Tampil sebagai keynote speaker webinar, Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana. Dalam makalahnya Prof Raka Suardana memaparkan  di tengah pandemi Covid 19, model emberdayaan masyarakat lokal, sebagai strategi percepatan ekonomi Nasioal tema yang pas untuk didiskusikan.

“Usaha kecil menengah memiliki peran yang penting dalam meningkatkan Pendapatan daerah dan pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan nasional. Faktor yang penting adalah  bagaimana strategi pemasaran UMKM dan menggunakan ICT dalam memasarkan produk tersebut,”kata Raka Suardana.

Pembicara  lain yakni Dr. A.A.A. Ngurah Tini Gorda SH., MM., MH, Kepala Pusat Studi Undiknas. KH.Lutfi Hakim, MA Imam Besar FBR. Ibrahim S.H., Ketua Koperasi JTS. Dr. I Wayan Ruspendi Junaedi SE.,M.A  penerima hibah Kementrian Ristek dikti /Brin.
Dan Dr. Agus Mursidi, M.Pd,  dekan UNIBA Banyuwangi.

BACA JUGA:  Tingkatkan Tingkat Hunian, Efektivitas Konten Event Sangat Diperlukan, Begini Penjelasan Direksi ITDC

Tini Gorda dalam pemaparannya mengatakan peran koperasi sangat penting dan membantu anggota di tengah pandemi Covid-19. Asalkan pengurus dan pengelola bekerja profesional dalam mengelola koperasi. “Pengurus dan pengelola Koperasi mesti membantu anggota koperasi.Disamping ada iuran wajib dan iuran sukarela. Disinilah peran koperasi membantu anggota agar bisa berkreasi dan inovatif di tengah pandemi Covid-19,” kata Tini Gorda

Sementara KH Luhtfi Hakim  Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) mengatakan, Koperasi Jakarta Tentram Sejahtera (JTS) dalam perannya sangat membantu anggota koperasi dengan efektif, tepat sasaran dan tidak membebani masyarakat. “Artinya memberikan solusi tanpa masalah melalui Gotong royong. Di dalam kerempugan itu ada tingkatan yaitu Pimpinan pusat, dibawah nya ada  Korwil, dan paling bawah adalah Gardu,” katanya.

BACA JUGA:  Puncak Arus Balik Lebaran H+2, Bandara Ngurah Rai Layani 717.823 Pergerakan Penumpang

Wayan Ruspendi Junaedi, dalam makalahnya mengatakan, Kementerian Ristek Dikti / BRIN yang telah mendanai hibah penelitian terapan dengan tema yang diusung diatas. “Kemampuan berdaya mempunyai arti yang sama dengan kemandirian masyarakat. Terkait dengan program pembangunan, tujuan yang ingin dicapai adalah membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri,” kata Wayan Ruspendi.

Ia menambahkan, sebagai contoh, Koperasi JTS yang dimiliki Forum Betawi Rempug Jakarta, Pengusaha Perry Tristianto yang memiliki  Floating Market , Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU), PSU-Undiknas, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga di Bali, CU Betang Asi, Palangkaraya dan LPD di Bali.

Agus Mursidi justru melihat belum ada peran yang begitu nampak koperasi di Banyuwangi. “Di Banyuwangi peran koperasi belum Nampak. Perlu ada pelatihan-pelatihan kepada UMKM di masyarakat. Peran akademisi itu penting untuk membentuk Inkubator bisnis dan UMKM dengan pemilik modal dalam bentuk koperasi atau perbankan,” kata Agus Mursidi.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Apresiasi Sambutan Baik UMKM Terhadap Program Mekaar

Peserta webinar berasal dari berbagai daerah, Sabang sampai Merauke. Dalam diskusi banyak pertanyaan dari peserta. poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *