Perbaikan Dermaga Senggigi, Eksekutif Mesti Kreatif, DPRD Sarankan “Ngamen” ke Pusat 

Karena selama ini, ia melihat kepala OPD justru kurang aktif menjemput bola program di pusat. Justru lebih senang menggunakan anggaran yang sudah ada di APBD. “Intinya kepada semua OPD, kami minta lobi dan jemput bola ke kementerian di Jakarta. Kalau OPD hanya andalkan APBD atau DPA anggaran yang sudah disahkan, Amaq Kangkung saja bisa,” kritiknya pedas.

Selain itu kondisi kawasan Senggigi yang menjadi salah satu penyumbang terbesar penghasil PAD, dinilai Cawing tak sama seperti dulu sebelum pandemi.  “Beda dengan dulu cafe hiburan malam dan lain-lain tersentral di Senggigi, coba lihat di Mataram semua ada, angkringan full, cafe hiburan malam full, itulah pentingnya kreasi inovatif,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Peredaran Rokok Ilegal di NTB Mengkhawatirkan, Rugikan Negara Rp4,315 Miliar

Tak sampai itu saja, dari sisi pengerjaan jika perbaikan dermaga itu dianggarkan pada APBD Perubahan, terlalu mepet waktu. Karena harus melakukan beberapa tahapan yang juga memakan waktu sebelum ada rekanan yang akan melakukan kontrak. “Kalau dermaga no coment. Apalagi APBDP, belum terus tender, belum buat gambar, terus waktu mepet. Bangun RKB yang 200 juta kalau APBD Perubahan, karena limit waktu. Tapi semoga saja bisa,” tutupnya. M-003