Mesin ini kata Suwirta mampu mengurangi residu sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sebelum adanya mesin tersebut, sampah residu yang dibuang ke TPA sekitar 5-8 truk, namun setelah adanya mesin RDF ini menjadi jauh berkurang.
“Saat ini TOSS masuk TOP 5 kategori Outstanding Achievement of Public Service Innovation pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2022,” ujar Bupati Bupati Suwirta.
Kepada Menteri Arlete dan rombongan, Bupati Suwirta menjelaskan proses pengolahan sampah dari hulu hingga hilir. Menurut Bupati, TOSS ini sudah diyakini secara sistem dengan tetap mempertahankan dan mengembangkan metode pengolahan sampah seperti ini. “Pemilahan dari rumah tangga adalah kunci utama keberhasilan pengolahan sampah,” ucapnya.
Sementara Direktur Pengurangan Sampah KLHK RI Sinta Saptarina Soemiarno, mengatakan, memilih TOSS Center ini untuk dikunjungi dari Kementerian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo tersebut karena TOSS konsisten dalam pengelolaan sampah. “Bagus sekali karena ada partnership (kerjasama) dengan asosiasi, koperasi, produsen, tetapi juga pembelajaran yang baik sekali kepada masyarakat. Kami melihat inisiatif yang baik dibandingkan di tempat-tampat yang lain, semoga terus berinovasi,” puji Sinta Saptarina.
Dalam kunjungannya, Arlette Soudan Nonault didampingi rombongan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, Sekretaris Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3, serta Direktur Pengurangan Sampah. (M-003)
- Editor: PIY