Indonesia akan Perjuangkan Penyandang Distabilitas di G-20

Penyandang Disabilitas yang juga Staf Khusus Presiden Jokowi ini mengungkapkan dirinya tak
menyangka akan ditunjuk menjadi Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Sosial.

Namun menurutnya, penunjukannya tersebut menjadi bentuk komitmen pemerintah melalui Presiden Jokowi memberi ruang bagi penyandang disabilitas untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara. “Namun, Bapak Presiden yang benar-benar mau memberi ruang kepada penyandang disabilitas, perempuan dengan kebutuhan khusus seperti saya untuk berkontribusi,” ujarnya.

Dengan demikian Angkie menilai tugas dan tanggung jawab yang diembannya sebagai bhakti kepada negeri, presiden dan bagian dari bhakti kepada penyandang disabilitas di Indonesia untuk saling berdaya dan memberdayakan. “Jadi kalau dibilang perasaannya pada waktu itu awalnya juga sempat bingung
gitu, tapi bisa karena terbiasa dengan mengikuti bagaimana sih lingkungan government kita ini bekerja. Jadi lama-lama bisa juga karena terbiasa,” ujar Angkie.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas

Ia menceritakan selama menjabat sebagai Stafsus presiden, pihaknya kerap berdiskusi dengan kementerian terkait soal bagaimana merealisasikan kebijakan-kebijakan, utamanya untuk melindungi tenaga kerja disabilitas.

“Kita banyak berdiskusi bagaimana merealisasikan kebijakan-kebijakan untuk melindungi tenaga kerja yang disabilitas,” ujarnya.

Selama 2020 hingga 2021 yang merupakan tahun-tahun penuh tantangan bagi Indonesia usai dihantam pandemi Covid-19, tantangan bagi penyandang disabilitas semakin bertambah besar.
“Pandemi Covid-19 ini membuat perubahan yang super ekstra dalam kehidupan seharian kita. Jadi, kami memberi dukungan terhadap kebijakan pemerintah untuk mensukseskan program vaksinasi, terutama untuk disabilitas,” bebernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *