Minta Anak Adat Aru Jadi Sekda, Aliansi Masyarakat Adat Aru Demo

DOBO,MENITINI.COM-Bupati Kepulauan Aru dr. Johan Gonga akhirnya menerima beberapa perwakilan pendemo dari Aliansi Masyarakat Adat Aru di Kantornya, Selasa (15/11/2022).

Dari informasi yang diperoleh media ini, setelah massa berorasi di depan kantor Bupati dengan tuntutan yang sama, yaitu PLT Sekda maupun Sekda Difinitif harus Anak Adat Aru, tidak lama kemudian Bupati meminta beberapa perwakilan dari Aliansi Masyarakat Adat Aru untuk melakukan Audiens bersama Bupati di ruang kerjanya.

Pertemuan tertutup tanpa awak media itu, diketahui dihadiri oleh Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Sogalrey, Kepala BKPSDM Aleksander Tabela, Kabag Hukum Setda Aru, para Staf Ahli dan Asisten Setda serta sejumlah pejabat lainnya.

BACA JUGA:  Badung Gelontor BKK dan Hibah Rp160 Miliar Lebih ke Pemkab Bangli

Usai melakukan Audiens bersama kurang lebih 30 menit, perwakilan Aliansi Masyarakat Adat Aru meninggalkan ruangan kerja Bupati dan menyampaikan kepada Massa Aksi untuk membubarkan diri dengan tertib, pasalnya keinginan mereka bertemu dengan Bupati dan menyampaikan apa yang menjadi tuntutan selama ini sudah terealisasi.

Penanggung jawab aksi, Gustap Orun yang dikonfirmasi wartawan soal hasil Audiens bersama Bupati menyampaikan bahwa dirinya tidak banyak bicara dan hanya menyampaikan tuntutan mereka.

Gustap menambahkan, Bupati mengaku telah mengusulkan 3 nama Anak Aru sebagai Calon Sekda.

Kendati demikian, menurut Gustap, Bupati tidak terbuka soal siapa-siapa nama dari ketiga Calon PLT Sekda yang diusulkan itu, karena merupakan rahasia birokrasi yang tidak bisa dibuka secara umum.

BACA JUGA:  Bupati Tamba Lantik Belasan Pejabat di Lingkungan Pemkab Jembrana

“Kami sangat memahami tujuan pak Bupati. Memang ini merupakan rahasia kerja birokrasi yang tidak bisa dibuka untuk umum, namun yang terpenting bagi kami adalah siapapun akan di tunjuk menjadi Sekda atau PLT Sekda adalah Anak Adat Aru,” harapnya.

Bupati juga, kata Gustap meminta kepada masyarakat Aru untuk tetap tenang dan mempercayakan proses Jabatan Sekda Aru ini kepada dirinya selaku Kepala Daerah.

Ditempat terpisah, Kordinator Aksi Johan Djamanmona kepada wartawan mengaku bahwa pihaknya sangat menghargai apa yang telah menjadi kebijakan Bupati, namun aksi mereka tidak akan berhenti sampai disitu.

Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa Aru, tambahnya akan terus melakukan Aksi Mimbar Bebas pada sejumlah titik di Kota Dobo sebagai bentuk pengawalan terhadap proses tersebut hingga PLT Sekda atau Sekda yang ditunjuk adalah benar-benar Anak Adat Aru.

BACA JUGA:  Permahi Demo di Polda Maluku Terkait Penanganan Kasus Tanah, Berakhir Tegang

“Aksi ini juga sebagi bentuk dukungan kepada Pak Bupati dengan kebijakannya, beliau adalah orang tua kami, bapak kita semua, untuk memutuskan sesuatu yang terbaik untuk negeri ini,” ucap Djamanmona.

Sebelumnya, Colin Leppuy salah satu tokoh pemuda Aru juga mengatakan telah terjadi polemik dimana jabatan sekda telah ditetapkan jauh sebelumnya oleh oknum-oknum pemangku kepentingan di daerah ini, padahal sesuai undang-undang otonomisasi, maka daerah wajib menentukan para pemimpinnya, baik di lingkup OPD maupun jabatan struktural lainnya.