Maia Estianty Drop Karena GERD, Kok Bisa?

Tanda dan Gejala GERD

GERD memiliki tanda dan gejala yang mirip dengan gangguan asam lambung. Namun ada beberapa kekhasan yang tidak ada pada gangguan asam lambung biasa atau dyspepsia.  Tanda dan gejala GERD dapat berupa perut kembung atau begah, bau mulut berkepanjangan walau sudah rajin sikat gigi, batuk kering disertai rasa asam pada tenggorok, sendawa berulang, nyeri terbakar pada ulu hati dan dada. Pada kondisi lebih parah dapat timbul gejala tenggorokan terasa tersangkut (disfagia), cegukan, mual, mulut terasa asam, nyeri pada tenggorokan, muntah saat asam meningkat terutama pagi hari.

Ragam Sebab GERD

Walau secara garis besar GERD merupakan akibat kelemahan katup LES, ada faktor-faktor yang memicu refluks asam antara lain:

  • Berat badan berlebih / Overweight
  • Obesitas
  • Kehamilan
  • Penggunaan obat-obatan (antidepresan, antihistamin, obat asma, penghambat saluran kalsium, penghilang rasa sakit, dan obat penenang tertentu)
  • Perokok aktif dan perokok pasif
  • Lifestyle dan perubahan pola makan atau diet secara ekstrem
BACA JUGA:  Kasus Naik Signifikan, Waspadai Penularan Flu Singapura

Diagnosis Medis

Beberapa orang dapat mendiagnosis sendiri refluks asam berdasarkan gejalanya yang kentara. Tenaga kesehatan dapat membantu dalam menegakkan diagnosis dan rencana terapi berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Tidak ada tes awal untuk GERD.  Namun, jika terjadi lebih dari beberapa kali seminggu dan berkembang menjadi kronis maka spesialis penyakit dalam akan menjalankan beberapa penunjang. Pemeriksaan penunjang paling sederhana berupa kuesioner GERD-Q, kemudian pengecekan level bakteri H.pylori, pengukuran pH dan manometri kerongkongan, endoskopi saluran cerna bagian atas serta radiologi barium jika diperlukan. Dari seluruh pemeriksaan penunjang ini tidak semua harus dijalankan tergantung tingkat keparahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *