Jumat, 17 Mei, 2024
Suasana Pra Sinode Dekenat Bali Barat yang berlangsung dua hari di Biara Karmel Bedugul

Suasana Pra Sinode Dekenat Bali Barat yang berlangsung dua hari di Biara Karmel Bedugul. (Foto: M-003)

BEDUGUL,MENITINI.COM-Dekenat Bali Barat tancap gas atau bergerak cepat dan menjadi dekenat pertama yang menuntaskan Pra Sinode Dekenat.

Pra Sinode Dekenat Bali Barat (DBB) dilangsungkan di Biara Karmel Baturiti-Bedugul, Tabanan, selama dua hari, Selasa – Rabu, 18 – 19 Juli 2023.

Kegiatan ini dihadiri utusan dari lima (5) paroki yang ada di dekenat itu, yakni Palasari, Singaraja, Negara, Gumbrih dan Tabanan. Masing-masing paroki mengirim 10 utusan, terdiri dari Pastor Paroki dan Pastor Rekan serta perwakilan umat. Di antara para peserta ini juga ada biarawati dan Frater TOP.
Selain utusan dari setiap paroki, juga tercatat sebagai peserta adalah 3 orang imam yang berkarya di Biara Karmel Baturiti. Hadir juga dari Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana Sinode V Keuskupan Denpasar yang berjumlah 4 orang. Total keseluruhan yang terlibat dalam kegiatan Pra Sinode DBB ini ada 57.

Giat menuju Sinode V di DBB ini diawali dengan Perayaan Ekaritis yang dipimpin Deken Dekenat Bali Barat, RD. Agustinus Sugiyarto, di Kapela Biara Karmel Baturiti.

Dalam khotbahnya, Romo Agus Sugiyarto, mengisahkan kelahiran Musa di tengah ancaman pembunuhan, sehingga ada upaya dari ibu menyelamatkan Musa dengan cara menempatkannnya dalam sebuah kotak lalu dihanyutkan ke sungai di mana Putri Firaun biasa mandi dengan harapan anaknya ditemukan sang putri. “Penyelenggaraan Tuhan juga terjadi dalam diri kita dari lahir hingga kini, semua itu karena penyelenggaraanNya. Kehadiran dalam Pra Sinode ini juga karena penyelenggaraan Tuhan untuk memberikan sumbangan demi Sinode V,” kata Rm. Agus.

BACA JUGA:  Diskerpus Gelar Bimtek Kearsipan dan Perpustakaan Bagi Kepala Desa se-Badung

Usai misa dilanjutkan dengan acara pembukaan yang diisi dengan sambutan-sambutan yang didahului dengan menyanyikan Indonesia Raya dan Theme Song Sinode V.

Dalam sambutannya Deken Bali Barat RD. Agustinus Sugiyarto, selain mengucap syukur kepada Tuhan, Romo Agus juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh umat Dekenat Bali Barat yang telah berpartisipasi dalam Sinode V Keuskupan Denpasar melalui pelaksanaan FGD di setiap KBG kemudian Pra Sinode di paroki-paroki.

Romo Agus berharap kegiatan ini dapat menghasilkan buah-buah kebaikan untuk direkomendasi ke tingkat Keuskupan Denpasar sebagai bahan yang dibahas dan didalami dalam puncak Sinode V Keuskupan Denpasar. “Mari berjalan bersama, bergandengan tangan untuk cita-cita kita yang akan direkomendasikan ke tingkat Sinode Keuskupan,” kata Romo. Agus.

Ketua Umum Sinode V Keuskupan Denpasar RD. Herman Yoseph Babey, menjelaskan rumusan hasil Pra Sinode tingkat paroki dikerucutkan untuk dibawa ke tingkat dekenat, lalu hasil dari tingkat dekenat ini akan dikerucutkan lagi untuk di bawa dalam Sinode V Keuskupan Denpasar. “Saat diskusi harus mengalahkan ego, mana masalah yang hanya menjadi milik paroki dan mana masalah yang bisa di bawa dalam Sinode Keuskupan yang menjadi masukan dari Bali Barat ini,” katanya mengingatkan.

BACA JUGA:  Ganjar Sebut Demokrasi Indonesia Berjalan di Rel Keliru, Ini Alasannya

Romo Babey menambahkan, peserta merupakan orang-orang pilihan dari setiap paroki, maka manfaatkan secara sungguh waktu Pra Sinode Dekenat ini secara tulus hati menghantar harapan umat di Dekenat Bali Barat untuk menjadi pembicaraan di tingkat keuskupan. Selaku Ketua Umum, Romo Babey kemudian membuka Pra Sinode Dekenat Bali Barat secara resmi.

Sementara, Ketua Steering Committee (Panitia Pengarah) RD. Evensius Dewantoro dalam arahannya mengemukakan jalan menuju Sinode V, mulai dari FGD di KBG dan Pra Sinode Paroki sudah berjalan dengan baik di mana umat adalah narasumber.

Sebagai narasumber umat memberikan informasi yang kemudian dalam Pra Sinode Paroki informasi dilihat kembali hal-hala yang menjadi persoalan pokok, alasan, tantangan, peluang dan usul saran. “Kemudian dari informasi itu dapat dijadikan formasi yang bermuara terjadinya transformasi,” kata Romo Evensius.

BACA JUGA:  Pemda Flotim Diminta Aktif  Dorong Polisi Tuntaskan Kasus Penganiayaan Pelajar Yang Dilakukan Pejabat Flotim 

Ia mengingatkan dalam Pra Sinode Dekenat, harus dilihat secara jeli, di mana yang menjadi masalah pokok adalah, masalah yang banyak ditemukan dan dibicarakan di paroki-paroki. “Masalah personal atau hanya disuarakan oleh satu paroki, itu mungkin spesifik di paroki itu yang bisa diperhatikan oleh paroki dalam karya pastoralnya ke depan,” kata Romo Venus sapaannya.

Persidangan hari pertama dilanjutkan dengan penyampaikan rekapan hasil Pra Sinode dari paroki-paroki yang disampaikan oleh Ketua Tim Perumus Dekenat Bali Barat RD. Martinus Emanuel Ano. “Giat hari pertama ini diakhiri dengan pembagian kelompok diskusi. Sehingga pada hari kedua, para peserta langsung masuk pada diskusi kelompok. Hari pertama ditutup dengan completorium dan istirahat,” kata Romo Eman. (M-003)

  • Editor: Daton

Berita Lainnya: