Mendagri juga menyarankan agar Banda Neira meniru konsep pemberdayaan pariwisata di Bali. Menurutnya, Bali memiliki konsep wisata yang ideal.
Sebab, Bali mampu memaksimalkan potensi sekaligus menjaga kelestarian budaya. Keseimbangan tersebut dinilai dapat direplikasi untuk kemajuan Banda Neira.
Mendagri menyebutkan, Bali digempur luar biasa. Turis-turis asing maupun lokal dari berbagai penjuru Indonesia berdatangan, tetapi budaya adat lokal masih dominan dan menjadi bagian dari kehidupan.
“Kenapa demikian? Karena instrumen-instrumen ketahanan budaya dan adatnya itu aktif dan dihidupkan dan didukung oleh regulasi,” ucapnya.
Sebagai informasi, sebelum membuka acara tersebut secara resmi, Mendagri bersama rombongan meninjau usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kawasan Istana Mini.
Ia juga menyaksikan pameran foto yang menampilkan kekayaan Banda Neira.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Tri Tito Karnavian, anggota Komisi V DPR RI Saadiah Uluputty, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Ketua TP-PKK Provinsi Maluku Maya Baby Rampen Lewerissa, Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Bursah Zàrnubi, Bupati Seram Bagian Timur, Fachri Husni Alkatiri, serta pejabat terkait dari kementerian. (M-009)
- Editor: Daton









