Menteri LHK Siti Nurbaya). (Foto: Istimewa)
Menteri LHK Siti Nurbaya). (Foto: Istimewa)

Siti Nurbaya Ungkap, Polusi Plastik Masih jadi Masalah Lingkungan Global

JAKARTA,MENITINI.COM-Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan polusi plastik masih menjadi masalah lingkungan global.

“Tingkat polusi plastik yang meningkat dengan cepat merupakan masalah lingkungan global yang serius yang berdampak negatif pada dimensi lingkungan, sosial, ekonomi, dan sosial serta dampak kesehatan,” ujar Siti Nurbaya di acara Festival Peduli Sampah Nasional 2023 dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Selasa (13/6/2023).

“Jika tidak ada tindakan yang berarti, dalam skenario bisnis seperti biasa, dan tanpa adanya intervensi yang diperlukan, maka menurut UNEP bahwa jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik dapat meningkat hampir tiga kali lipat, yaitu dari sekitar 9-14 juta ton per tahun pada tahun 2016 menjadi 23-37 juta ton per tahun pada 2040,” sambungnya.

BACA JUGA:  Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di Lapangan Niti Mandala

Melansir Detik.com, Siti Nurbaya mengatakan, pada sektor limbah, Indonesia menargetkan penurunan tingkat emisi GRK sebesar 40 Mton CO2eq melalui skenario kebijakan dengan upaya sendiri (CM1). Selain itu, juga penurunan 43,5 Mton CO2eq melalui skenario kebijakan dengan dukungan kerja sama internasional (CM2) di 2030

Dalam mencapai target, pada subsektor sampah, pemerintah Indonesia mendalami dan memperluas strategi reduce, reuse, recycle,” katanya.

Lebih lanjut, Siti Nurbaya mengatakan saat ini pengelolaan bank sampah di Indonesia telah mencapai 25.540 unit. Dia menyebut hal itu berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN).

“Gairah untuk memilah sampah di rumah harus diiringi dengan penyiapan fasilitas pengumpulan terpilah, dan sebagai tempat untuk offtaker membeli sampah bersih dan terpilah sebagai bahan baku daur ulang,” ungkap dia.

BACA JUGA:  TPA Temesi di Gianyar Bali Overload, Terima 450 Ton Sampah Per Hari

“Oleh karena itu, pemerintah dan pemerintah daerah harus mendorong bank sampah untuk lebih profesional dalam segi manajemen karena terkait dengan ekonomi sirkular,” imbuhnya. *

  • Editor: Daton

Berita Terkait

Jelang Pertemuan WWF ke-10, TPA Suwung Malah Terbakar, Keluarkan Asap Membubung Tinggi 

DENPASAR, MENITINI.COM-Menjelang Pertemuan World Water Forum (WWF) Ke-10 di Nusa Dua Bali yang akan tanggal 18-25 Mei 2024,…

ByByRedaksiMei 9, 2024

Sampah Menumpuk dan Berserakan di Lahan Kosong Bukit Bintang Ungasan

BADUNG, MENITINI.COM – Untuk mengendalikan pembuangan sampah sembarangan di lahan kosong Bukit Bintang, LPM Desa Ungasan melakukan pengetatan pengawasan.…

ByByRedaksiMei 7, 2024

Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific, Diajak Tanam Bakau

NUSA DUA,MENITINI.COM-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak delegasi “The…

ByByRedaksiMei 4, 2024

Gelaran WWF ke-10, TPA Suwung Ditutup Tiga Hari, Ini Alasannya

BADUNG,MENITINI.COM-Operasional TPA Suwung ditutup selama tiga hari menyusul pelaksanaan agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Berkaitan…

ByByEditorMei 3, 2024