Hari ini Masyarakat Bali Merayakan Tumpek Landep, Ini Maknanya

DENPASAR,MENITINI.COM-Masyarakat Bali, yang mayoritas beragama Hindu, pada hari ini Sabtu (3/6/2023) merayakan Rahina Tumpek Landep. Tumpek Landep dirayakan setiap enam bulan atau 210 hari, berdasarkan sistem penanggalan Bali, tepatnya pada Saniscara Kliwon (Sabtu Kliwon) Wuku Landep.

Lalu apa makna Tumpek Landep?

Malansir Suara.com, Tumpek berarti turun. Maknanya kini berkembang menjadi peringatan. Sedangkan Landep artinya tajam. Tajam (ketajaman) inilah yang kemudian disimbolkan senjata yang berbentuk runcing atau lancip seperti tombak, pisau, keris, dan pedang.

Namun seiring dengan perkembangan jaman, senjata lancip tersebut memiliki pengertian yang luas. Bukan hanya keris dan tombak saja, akan tetapi benda-benda yang dihasilkan dari tangan manusia dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari menjadi bagian dari senjata tersebut, misalnya seperti mesin, traktor, mobil, motor, komputer, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:  Dengan Sukacita, Jemaat GPM Sumber Kasih Melaksanakan Sidang Ke-1

Sementara Landep diartikan sebagai tajam yang memiliki makna filosofis jika Tumpek Landep adalah tonggak penajaman, citta, budhi, dan juga manah (pikiran).

Tujuan pemujaan dalam upacara Tumpek Landep adalah astawakena ring sarwa sanjata lelandeping prang, (memuja Sang Hyang Pasupati untuk memohon supaya senjata atau peralatan hidup yang dipakai untuk berperang dan berusaha bertuah atau berfungsi sebagaimana mestinya, tajam dan juga berguna).

Tumpek Landep juga memiliki makna dan filosofi serta sebuah tuntunan hidup yang membuat manusia untuk menjalani kehidupan mereka lebih baik dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

Tumpek Landep mengandung makna ungkapan rasa syukur, permohonan, serta ucapan terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa atas kemudahan, kelimpahan, rahmat, dan ketajaman pikiran yang sudah diberikan kepada umat manusia. (M-011, dari berbagai sumber)

  • Editor: Daton