DENPASAR,MENITINI.COM – Pemerintah Kota Denpasar mengintensifkan koordinasi dengan desa dan kelurahan guna mempercepat penanganan persoalan sampah. Penguatan sinergi ini menjadi fokus utama rapat yang dipimpin langsung Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama seluruh perbekel dan lurah se-Kota Denpasar di Gedung Graha Sewakadarma (GSD), Senin (15/12).
Rapat tersebut digelar sebagai respons atas kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang merencanakan penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung pada 23 Desember mendatang. Dalam forum itu, Pemkot Denpasar mengevaluasi kesiapan sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh, mulai dari pengolahan berbasis sumber hingga optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
Wali Kota Jaya Negara menjelaskan, Denpasar telah mengembangkan berbagai skema pengelolaan sampah, termasuk pemanfaatan teba modern dan komposter rumah tangga. Saat ini tercatat sebanyak 5.940 teba modern dan 12.185 unit komposter telah terpasang di masyarakat. Namun, jumlah tersebut dinilai masih belum sebanding dengan volume timbulan sampah harian. Selain itu, keberadaan 24 TPS3R juga masih perlu ditingkatkan kapasitas dan efektivitasnya.









