DENPASAR,MENITINI.COM-Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan pentingnya pembenahan pariwisata Bali demi menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Ia menyebut Bali bukan hanya destinasi utama, tetapi juga barometer pariwisata Indonesia di mata dunia.
“Pariwisata adalah salah satu pintu masuk pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dimana wisatawan datang, disanalah peluang baru tercipta, seperti terbukanya lapangan pekerjaan, masuknya investasi, hingga terciptanya kesejahteraan masyarakat di daerah sekitar destinasi wisata,” kata Luhut melalui akun Instagram resminya, Rabu (20/8).
Luhut mengungkapkan, dirinya baru saja berdiskusi dengan Carolyn Turk, World Bank Country Director Indonesia, mengenai langkah-langkah strategis untuk memperkuat pariwisata Bali. Dalam pertemuan itu, ia menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor agar pertumbuhan ekonomi yang ada tidak hanya bersifat jangka pendek, melainkan juga berkualitas dan berkelanjutan.
Ekonomi Bali Tumbuh, Tantangan Mengintai
Kajian DEN menunjukkan ekonomi Bali tumbuh pesat berkat kembalinya wisatawan mancanegara, bahkan sudah melampaui era sebelum pandemi COVID-19. Namun, Luhut mengingatkan, percepatan pemulihan itu membawa konsekuensi berupa tantangan serius:
- Overtourism di kawasan Canggu, Kuta, dan Ubud.
- Krisis sampah yang kian menekan daya dukung lingkungan.
- Kemacetan di jalur wisata utama.
- Pelanggaran WNA, mulai dari penyalahgunaan visa investor hingga pelanggaran izin tinggal.
Lebih jauh, audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menemukan penyalahgunaan izin usaha penanaman modal asing (PMA). Menurut Luhut, banyak izin skala UMKM yang justru diberikan kepada perusahaan PMA, padahal hal itu seharusnya dilarang. “Bahkan 39,7 persen di antaranya tidak memenuhi persyaratan usaha. Hal ini jelas merugikan UMKM lokal,” tegasnya.
Untuk mengatasi persoalan itu, DEN bersama Bank Dunia sedang menyiapkan studi komprehensif guna merancang pariwisata Bali yang lebih berkualitas dan berkelanjutan. Sambil menunggu hasil kajian, pemerintah juga menyiapkan sejumlah langkah jangka pendek, yakni:
- perbaikan sistem perizinan OSS,
- penegakan hukum terhadap wisatawan pelanggar aturan,
- pengelolaan sampah yang lebih terintegrasi, dan
- pengembangan transportasi publik di Bali.
Luhut menekankan bahwa pembenahan ini bukan hanya untuk menjaga daya tarik Bali, tetapi juga memperkuat citra pariwisata Indonesia di dunia. “Saya berharap hasil pertemuan hari ini dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor, sehingga pariwisata tidak hanya menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat Bali dan semakin memperkuat popularitas pariwisata Indonesia di mata dunia,” ujarnya. (M-011)
- Editor: Daton