Selain itu, keinginan yang kuat untuk berhenti, menginventarisir kemarahan, kecacatan karakter. Selanjutnya meminta bantuan Tuhan melalui do’a, juga menginventarisir kemarahan serta orang yang disakiti selama jadi pecandu.
“Inventaris orang yang pernah disakitin, meminta maaf kepda orang yang disakitin. Juga bertanya ke orang yangg pernah pecandu sakitin, agar apa yang harus dilakukan member untuk menebus kesalahannya selama menjadi pecandu.
NA juga menjadi rujukan lanjutan bagi pecandu yang sebelumnya menjalani rehabilitasi di BNN. Para anggota dibekali audio materi dam visual untuk mendukung proses pemulihan. “Narkotik Anonimus available untuk orang Indonesia Beberapa lembaga dan rumah sakit merekomendasikan rehabilitasi ke NA. Khusus di Denpasar Bali kami melakukan pertemuan konseling 2 kali seminggu pada hari Rabu dan Jumat,” jelasnya.









