logo-menitini

Mengenal Self-healing, Bukan Sekedar Plesir ke Cappadocia

Pentingnya mengenal konsep self-healing yang benar
Pentingnya mengenal konsep self-healing yang benar. (MENITINI/Istimewa)

Seperti apa sih self-healing yang benar dan bermanfaat?

Metode self-healing pada tiap orang tentunya berbeda. Namun intinya adalah keseimbangan antara kebutuhan kesehatan emosional dan fisik yang dapat mencetuskan pola hidup yang lebih baik. Simak beberapa teknik berikut!

  • Self-Compassion

Jika kita artikan secara harafiah, self-compassion berarti bersikap baik atau welas asih pada diri sendiri. Percaya atau tidak, padatnya rutinitas membuat kita lupa bersikap baik pada diri sendiri. Buktinya, kita sering memaksakan diri untuk bekerja lebih dari kapasitas, selalu ingin memuaskan orang lain atau atasan, mengabaikan batasan dengan sekitar, bahkan tidak segan-segan memangkas waktu tidur kita. Tidak percaya? Coba telaah kembali pola hidup Anda 7 hari kebelakang.

BACA JUGA:  Kemenkes Tegaskan Keamanan Pangan Jadi Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis

Tenang, Anda tidak sendiri. Banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa kita sudah memperlakukan diri kita sendiri secara kurang baik. Padahal cara paling mudah dan murah untuk memberi hadiah self-healing adalah dengan self compassion. Apa saja triknya?

  • Kenali batasan Anda dan belajar komunikasikan pada sekitar.

Belajar berkata tidak. Realitanya, kita tidak akan pernah memuaskan semua orang sama rata, bukan? Jadi, selalu komunikasikan batasan Anda sehingga orang pun dapat mengetahui harus merespon Anda seperti apa dengan baik.

  • Disiplin pada pola hidup Anda.

Ingat, Anda bukan robot yang bisa berganti baterai jika masa hidupnya habis. Simpanlah dan gunakan energi Anda secara bijak. Patuhi jam biologis tubuh Anda dan jaga pola tidur-bangun yang cukup.

  • Cobalah aktivitas berbasis mindfulness.

Anda tidak perlu menjadi master yoga atau suhu untuk mempraktekkan hal ini. Mulai dengan hal paling sederhana yaitu pengaturan emosi dan nafas. Sinkronisasikan kedua hal ini dalam kehidupan sehari-hari, niscaya aktivitas saraf simpatis pemicu ketegangan juga akan menurun. Alasan dibaliknya adalah, nafas yang teratur meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis dalam tubuh, sehingga kita tidak mudah terpacu emosi dan lebih tenang menghadapi masalah. Jika Anda sudah terbiasa, maka dapat diperdalam menjadi meditasi.

BACA JUGA:  Menjelang Hari Hepatitis Sedunia 2025: Bongkar Hambatan, Lindungi Hati

BERITA TERKINI

OLAHRAGA

PERISTIWA

NASIONAL

DAERAH

HUKUM

POLITIK

LINGKUNGAN

Di Balik Foto

BERITA TERKINI

Indeks>>

Menitini.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini seputar Bali dan Indonesia. Kami menghadirkan berita-berita Lingkungan, Pariwisata, nasional, politik, ekonomi, olahraga, pariwisata, hingga isu lokal Bali secara cepat, akurat, secara elegan, berimbang dan antihoax. 

Alamat Redaksi:

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11A Denpasar, Bali

Telepon: +62 87897468777

  • Email: redaksi.menitini@gmail.com
  • redaksi@menitini.com

Member of Serikat Media Siber Indonesia Provinsi Bali

Menitini.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini seputar Bali dan Indonesia. Kami menghadirkan berita-berita Lingkungan, Pariwisata, nasional, politik, ekonomi, olahraga, pariwisata, hingga isu lokal Bali secara cepat, akurat, secara elegan, berimbang dan antihoax. 

Alamat Redaksi:

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11A Denpasar, Bali

Telepon: +62 87897468777

  • Email: redaksi.menitini@gmail.com
  • redaksi@menitini.com

Member of Serikat Media Siber Indonesia Provinsi Bali