DENPASAR,MENITINI.COM – Gubernur Bali Wayan Koster memastikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung akan berubah wajah menjadi taman kota usai seluruh sampahnya diolah menjadi energi listrik.
“Kalau sudah itu berjalan (pengolahan sampah), maka sampah di sana habis, maka kita akan tata menjadi taman kota,” kata Koster di Denpasar, Selasa (12/8).
Dari total lahan 32 hektare, sebagian akan disulap menjadi ruang terbuka hijau untuk olahraga dan rekreasi. Koster menegaskan rencana ini sekaligus membantah kabar hoaks yang menyebutkan ada proyek pembangunan lain di kawasan tersebut.
Ia menceritakan, TPA Suwung awalnya adalah lahan kosong yang sejak 1980-an dijadikan tempat pembuangan sampah regional Denpasar dan Badung. Seiring waktu, wilayah ini berubah menjadi kawasan perkotaan hingga menarik investasi.
Penutupan TPA Suwung, kata Koster, bukan karena tekanan investor, melainkan kondisi gunung sampah setinggi 35 meter yang dinilai sudah tidak layak.
“Kan malu sebagai daerah wisata di tempat pusat kota kok ada tumpukan sampah, sudah tidak baik, tanpa diperintah Menteri LH pun saya sudah mengatakan tidak layak cuma perlu waktu,” ujarnya.
Pemprov Bali, lanjutnya, memilih menangani persoalan sampah bersama Pemkab Badung dan Pemkot Denpasar. Namun, ia menilai solusi awal seperti teba modern, TPS3R, dan TPST saja belum cukup.
Diperlukan teknologi insinerator untuk mengolah sampah menjadi energi listrik. “Itu sudah disiapkan oleh Pak Menteri (Menteri Lingkungan Hidup) tapi perlu waktu, menunggu perpres baru, kemarin Menko Pangan sudah bilang mudah-mudahan minggu depan selesai,” kata Koster.
Menurutnya, setelah aturan keluar, proses administrasi memakan waktu enam bulan sebelum konstruksi dimulai pada awal 2026. Pembangunan diperkirakan rampung pertengahan 2027.
Pengolahan dengan insinerator akan ditempatkan di lokasi baru, bekerja sama dengan PLN sebagai pembeli energi. Skema investasi swasta diproyeksikan mencapai Rp2 triliun untuk mengolah minimal 1.000 ton sampah per hari di lahan 5 hektare yang disediakan pemerintah daerah.*
- Editor: Daton