Wandhira mendesak DLHK Kota Denpasar segera melakukan kajian berapa volume sampah harian di Kota Denpasar. Dan apakah total kapasitas dari TPS3R dan TPST yang ada sudah mampu mengatasi seluruh timbulan sampah tersebut. “Dari volume sampah yang ada, berapa idealnya kapasitas TPS, itu harus jelas dulu. Jangan sampai keinginan mengubah pemusatan sampah di TPA ke TPS3R justru menimbulkan masalah baru,” katanya.
Ia menyadari keterbatasan lahan di Kota Denpasar untuk memperluas atau menambah TPS. Menurutnya, satu-satunya solusi yang mesti dipikirkan adalah peningkatan teknologi yang diterapkan. “Jadi, teknologinya harus lebih canggih, bagaimana mampu menangani sampah yang begitu banyak dengan cepat, tentu dengan residu yang minim juga,” tegas Wandhira.
Wandhira menambahkan, Bali termasuk Denpasar sebagai kawasan pariwisata dan penyelenggaraan event-event internasional, mestinya mulai mengadopsi penanganan sampah di negara-negara maju. Misalnya Singapura dan Belanda. “Pemerintah jangan menunggu pihak ketiga terus. Kita harus berani mencanangkan sampah selesai di pemerintah. Bukan dikembalikan ke masyarakat,” tutupnya. M-003