Satgas Minta Pertahankan Kurva yang Sudah Landai dengan Disiplin Prokes agar Terhindar Gelombang III

DENPASAR, MENITINI – Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito meminta agar masyarakat mempertahankan kurva yang sudah landai dengan disiplin protokol kesehatan (Prokes) ketat.

Hal ini agar Indonesia tidak masuk dalam gelombang ketiga virus dengan varian baru (mu) seperti yang sudah dialami oleh beberapa negara. “Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang cukup terkendali saat ini harus dipertahankan secara maksimal,” kata Wiku Adisasmita dalam keterangan pers kepada publik, Rabu (15/9) di Jakarta.

Beberapa negara di dunia telah mengalami gelombang ketiga. Maka sekali lagi disiplin prokes kunci utama.
“Tugas besar kita sekarang mempertahankan kurva yang tengah melandai ini,” ujar Wiku

Berkaca dari dua gelombang sebelumnya, Wiku menyebut, ada dua hal yang harus dipelajari. Pertama, sungguh-sungguh menjaga protokol kesehatan (Prokes) seiring pembukaan aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Terlebih lanjutnya dengan adanya varian delta yang terbukti lebih cepat menular. “Apabila kita mampu membatasi aktivitas sosial ekonomi, maka dampak dari varian tidak akan melonjak signifikan,” katanya.

BACA JUGA:  Kadis Disperindag Aru Diduga Positif 'Mengidap' Virus Korupsi Dana Covid

Kedua, dengan melihat pola lonjakan di Indonesia yang berselang tiga bulan dari dunia serta negara lain seperti India, Malaysia dan Jepang, maka sikap waspada dan disiplin protokol kesehatan diharuskan agar tidak menyusul negara lain mengalami gelombang ketiga.

Tren perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia baru saja melewati gelombang kedua pandemi pada Juli 2021. Sementara perkembangan kasus dunia sedang mengalami gelombang ketiga dengan kurva yang perlahan melandai.

Wiku memaparkan, dunia sejauh ini telah mengalami tiga puncak kasus Covid-19 pada 2021, yakni Januari, April dan Agustus – September. Negara penyumbang total kasus Covid-19 terbanyak di dunia, Amerika Serikat saat ini tengah mengalami gelombang ketiga dan kurvanya perlahan melandai.

BACA JUGA:  Penasehat Hukum Terdakwa MRS Minta Hakim Tetapkan Mohamad Djumpa Sebagai Tersangka

Pola kenaikan kasus di Amerika Serikat, disebut mirip pola kenaikan kasus dunia. Terutama pada kenaikan Januari dan September. Hanya terdapat sedikit perbedaan pada April 2021, dimana kasus Covid-19 di dunia melonjak dan Amerika Serikat malah menurun.

Sementara Jepang dan Malaysia memiliki pola kenaikan kasus persis dengan dunia dimana terjadi kenaikan tiga kali lonjakan pada Januari, April dan Agustus-September. Jepang sudah menurun, namun Malaysia masih berada di puncak ketiga.

Ia menuturkan perkembangan kasus yang paling berbeda dengan negara-negara lainnya adalah di India yang mengalami lonjakan kasus pertama pada September 2020.

Dimana negara lain belum mengalami lonjakan pertama. Namun, pada 2021, dimana negara lain mengalami puncak, India malah menurun dan mengalami puncak pada April 2021.poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *