Sabtu, 27 Juli, 2024
Honing Sani

Honing Sani. (Foto: ist)

DENPASAR, MENITINI.COM –  Instruksi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat terkait program perubahan jadwal masuk sekolah siswa SMA  yang biasanya dimulai Pukul 07.00 Wita menjadi dimulai Pukul 05.00 Wita menuai kontroversial public di tanah air. Alasan Gubernur Viktor untuk meningkatkan kualitas Pendidikan siswa SMA di NTT.

Instruksi gubernur ini  memantik Koordinator Jejaring Indonesia, Honing Sanny, mengirimkan surat kepada Presiden RI Joko Widodo. Menurut Honing Sanny, perubahan jadwal sekolah juga berdampak kepada perubahan semua pola kehidupan termasuk jadwal siswa dan guru bangun tidur dan mesti lebih cepat meninggalkan rumah.

“Keamanan dalam perjalanan, karena sebelum jam 05.00 sudah harus meninggalkan rumah sementara kendaraan umum moda transportasi belum beroperasi sehingga menyebabkan peningkatan biaya transport,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima,  Selasa, 28 Februari 2023  pagi.

Honing menegaskan, para orang tua sangat khawatir dengan keamanan dan keselamatan anak anak mereka karena harus meninggalkan rumah dalam situasi masih gelap terutama bagi anak2 gadis mereka. Berikut surat Koordinator Jejaring Indonesia Honing Sanny untuk Presiden RI.

Kepada yth:
BAPAK PRESIDEN RI
Di Tempat.

Sehubungan adanya instruksi Gub NTT Bpk VIKTOR BUNGTILU LAISKODAT terkait program perubahan jadwal masuk sekolah siswa SMA yang biasanya dimulai Pukul 07.00 Wita menjadi dimulai pada pukul 05.00 Wita dengan alasan untuk meningkatkan kualitas pendidikan SMA di NTT.

Spirit untuk memajukan pendidikan adalah hal yang positif namun memajukan jadwal pada pukul 05.00 pagi adalah keputusan yang terburu-buru, tidak masuk akal, belum pernah terjadi selama sejarah pendidikan baik di Indonesia maupun di dunia.

Perubahan jadwal juga berdampak kepada perubahan semua pola kehidupan termasuk jadwal siswa bangun tidur, para guru harus lebih cepat meninggalkan rumah. Keamanan dalam perjalan karena sebelum jam 05.00 sdh harus meninggalkan rumah sementara kendaraan umum sebagai moda transportasi belum beroperasi sehingga menyebabkan peningkatan biaya transport.

Para orang tua juga sangat kuwatir dengan keamanan dan keselamatan anak2 mereka karena harus meninggalkan rumah dalam situasi masih gelap terutama bagi anak2 gadis mereka.

Atas semua keprihatinan di atas serta diterapkan aturan di dunia pendidikan yang tdk seperti biasanya serta keluar dari spirit pendidikan yg merdeka dalam belajar, maka kepada Bapak Presiden Republik Indonesia kami memohon untuk:

1. Memerintahkan kepada Gub NTT selaku perwakilan pemerintahan Pusat di daerah untuk menghentikan program proses belajar mengajar yg dimulai jam 05.00 Wita untuk dikembalikan ke waktu yg berlaku umum selama ini di seluruh Indonesia yakni jam 07.00 Wita. Terkait peningkatan kualitas pendidikan di NTT dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan secara keseluruhan termasuk kualitas pengajar serta meningkatan fasilitas di sekolah.

Atas semua keprihatinan di atas serta diterapkan aturan di dunia pendidikan yang tdk seperti biasanya serta keluar dari spirit pendidikan yg merdeka dalam belajar, maka kepada Bapak Presiden Republik Indonesia kami memohon untuk:

1. Memerintahkan kepada Gub NTT selaku perwakilan pemerintahan Pusat di daerah untuk menghentikan program proses belajar mengajar yg dimulai jam 05.00 Wita untuk dikembalikan ke waktu yg berlaku umum selama ini di seluruh Indonesia yakni jam 07.00 Wita. Terkait peningkatan kualitas pendidikan di NTT dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan secara keseluruhan termasuk kualitas pengajar serta meningkatan fasilitas sekolah.

2. Memerintahkan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI untuk segera turun ke Kupang dan melihat langsung keadaan yg terjadi serta memastikan bahwa program ini tidak dilanjutkan.

Demikian surat terbuka ini kami buat dengan penuh tanggung jawab. Semoga Bapak Presiden dan Bapak Menteri sesegera mungkin menghentikan program ini. Atas perhatian dan kepeduliannya, kami ucapakan terima kasih.

(M-003)

  • Editor: Daton