Sabtu, 27 Juli, 2024

Kadis LH Bali Made Teja mewakili penjabat Gubernur Bali saat melaunching program pengolahan sampah Suka Project di kawasan pura Besakih, Rabu (8/11/2023). (Foto: M-003)

AMLAPURA,MENITINI.COM-Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya memuji dan menyambut baik kehadiran program Sukla Project di kawasan religius Pura Agung Besakih.

“Sebagai Pejabat Gubernur Bali saya menyambut baik dan mengapresiasi Sukla Proyek. Sebuah proyek percontohan pengelolaan sampah di area Desa Besakih yang bertujuan untuk mewujudkan kawasan Besakih yang bersih dan nyaman,” kata Penjabat Gubernur Bali, dalam sambutannya melalui video saat peluncuran Sukla Project di gedung di Wiyata Graha Pura Agung Besakih, Rabu (8/11/2023).

Menurut Sang Made Mahendra upaya yang dilakukan pihak ketiga ini sebagai upaya pengelolaan sampah di Kawasan Pura Besakih guna menjaga kelestarian kawasan religius.

“Apresiasi ini juga pada visi dalam mensinergikan berbagai stakeholder untuk berpartisipasi, memberikan kreasi dan inovasi terbaiknya. Berbagi pengalaman serta saling memberikan manfaat dari kolaborasi. Saya mengajak seluruh kelompok untuk ngrombo. Bergotong royong satu tujuan bersama yaitu mewujudkan Bali yang bersih nyaman dan lestari,” kata Sang Made Mahendra. Ia berharap proyek ini bisa jadi percontohan di berbagai daya tarik wisata di tanah air termasuk di Bali.

“Saya harap proyek percontohan ini bisa direplay di berbagai destinasi di tanah air termasuk di daya tarik wisata di seluruh wilayah Bali. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam inisiatif ini,” harapnya.

Program Sukla Project ini diinisiasi tiga konsorsium yang didukung oleh GoTo impact yakni Bali Waste Cycle (BWC) , Waste Hub dan Rebriks.

Dalam proses pengelolaan sampah di kawasan Besakih, produk turunan dari BWC adalah RDF dan produk hijau ramah lingkungan dari REBRICKS.

Direktur BWC Olivia Anastasia Padang menjelaskan, rekayasa teknologi pengolahan sampah dan residu menjadi RDF (Refuse-Derived Fuel). “Teknologi ini bisa meningkatkan efisiensi pemilahan dan mengubah limbah secara efektif menjadi bahan bakar co-firing. sehingga menghasilkan solusi energi baru, terbarukan yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca,” kata Olivia Padang.

Sementara kata Olivia Padang, REBRICKS akan mengelola sampah di Besakih dengan menciptakan produk ramah lingkungan dari plastik bernilai rendah dan mempromosikan penggunaan produk tersebut ke bisnis HORECA (Hotel, Restoran, dan Cafe).

“Ini untuk mendorong pariwisata berkelanjutan, dan pertumbuhan ekonomi di Bali. Dan juga edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat lokal, wisatawan, dan peziarah di Pura Besakih untuk mengelolah sampah dari sumber. Ini sejalan dengan visi dan misi Pemprov Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” tandas Olive. (M-003)

  • Editor: Daton