Pelaku Perjalanan Domestik Tak Perlu Antigen dan PCR Lagi, Ini Kata Epidemiolog

Menurutnya test di era cakupan vaksinasi membaik lebih bersifat target oriented. Test juga dinilai harus dapat diakses dengan cepat dan murah.
“Strategi Test di era cakupan vaksinasi yang makin membaik akan lebih bersifat target oriented (surveilans). Test harus dapat diakses dengan cepat dan mudah murah, karena tes mewakili informasi yang dapat diakses secara real time tentang virus di dalam dan di sekitar kita,” tuturnya.
Namun Dicky mengatakan bila pemerintah mengubah strategi test dalam aspek kesehatan masyarakat (kesmas), maka perlu adanya uji publik. Hal ini disebut perlu dilakukan untuk melihat potensi perkembangan.
“Ketika kita ubah strategi test ini dalam aspek kesmas, sebaiknya ada uji publik dulu untuk melihat potensinya setidaknya di satu lokasi selama satu minggu supaya memiliki dasar data yang kuat dalam konteks Indonesia,” tuturnya.
Menurut Dicky perpaduan vaksin dan test dapat menurunkan transmisi komunitas. Sehingga pemerintah dapat mengendalikan virus secara efektif.
“Sekali lagi, tes ibarat mata kita terhadap virus. Tanpa tes yang memadai, kita tidak dapat melihat di mana virus atau ke mana arahnya. Kombinasi vaksin dan test akan menurunkan transmisi komunitas ke titik di mana kita dapat mengendalikan virus secara efektif. Tanpa melakukannya dengan tepat, yang dapat terjadi adalah lebih banyak rawat inap dan kematian, dan terus memperpanjang atau memperburuk pandemi,” ujarnya.

BACA JUGA:  Polri Buka Penerimaan Anggota Baru, Ini Syarat Pendaftarannya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *