SEMARANG,MENITINI.COM-Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, menegaskan pentingnya penguatan kemampuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pertahanan siber (cyber defense) di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal ini dinilainya sebagai langkah strategis agar TNI mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dalam menjalankan fungsi pertahanan dan keamanan nasional.
“Dalam pidato Presiden pada Hari Ulang Tahun TNI, beliau menekankan agar TNI mengikuti kemajuan teknologi, termasuk cyber defense dan AI. Ini penting agar TNI tidak hanya sekadar militer konvensional, melainkan juga adaptif terhadap perkembangan teknologi masa kini,” ujar Nurul kepada Parlementaria di sela Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke Kodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/10/2025).
Politisi Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan, peran TNI kini tidak hanya terbatas pada tugas militer konvensional, tetapi juga mencakup Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang menyentuh aspek kemanusiaan, seperti penanggulangan bencana dan pengamanan wilayah rawan konflik.
Nurul juga menyoroti keterbatasan peralatan dan sumber daya manusia di tingkat Komando Daerah Militer (Kodam) dalam pemanfaatan teknologi digital, khususnya untuk deteksi dini potensi kerusuhan dan demonstrasi. Ia menilai perlengkapan siber perlu diperkuat hingga ke tingkat daerah agar TNI tidak terlalu bergantung pada pusat.
“Pemberian alat sampai tingkat Kodam sangat krusial supaya aparat tidak harus bergantung pada pusat dan mampu langsung melakukan deteksi dini. Penggunaan teknologi seperti drone juga terbukti sangat membantu dalam pengawasan keamanan saat demonstrasi,” tambahnya.
Nurul menegaskan bahwa penguatan teknologi AI dan cyber defense tidak hanya penting dalam konteks pertahanan militer, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan pembangunan masyarakat, sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional yang lebih komprehensif dan modern.(Sumber: Parlementaria)
- Editor: Daton