Memahami Bullying dan Dampaknya

DENPASAR, MENITINI.COM – Kasus bully sepertinya belum menunjukkan tanda mereda. Yang terbaru, salah satu anak artis Vincent Rompies menjadi terduga pelakunya. Lebih mengherankannya, para remaja ini bersekolah di sekolah yang terbilang elit. Bullying alias perundungan adalah perilaku yang merugikan dan merendahkan seseorang dengan tujuan mendominasi atau mengendalikan mereka. Ini bisa terjadi di berbagai tempat, mulai dari sekolah hingga dunia maya. Dan perlu diingat, semua kalangan juga berisiko yang sama. Sering dianggap sepele, ternyata tindakan ini memiliki dampak serius pada kesejahteraan mental dan emosional korban. Maka dari itu memerlukan tindakan pencegahan yang tepat untuk sama-sama mengatasinya. Mari kita bahas satu persatu!

Definisi Bullying

Bullying dapat didefinisikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang oleh satu pihak terhadap pihak lain yang lebih lemah atau kurang berdaya. Perilaku tersebut dapat melibatkan ancaman fisik, verbal, atau relasional, dan seringkali bertujuan untuk menciptakan ketidaknyamanan atau ketakutan. Pada beberapa kondisi, bully juga menyasar orang-orang yang lebih menonjol sebagai dampak dari kalah pamor atau saing.

BACA JUGA:  Fasilitas Kesehatan di RSUD Toto Kabila Gorontalo, Ditinjau Presiden Jokowi

Jenis Bullying

Bullying dapat muncul dalam berbagai bentuk. Supaya lebih mudah membedakannya, mari kita kelompokkan dalam 3 jenis sesuai bentuknya:

  • Fisik: Melibatkan tindakan agresif yang menyebabkan cedera fisik atau merusak properti korban.
  • Verbal: Menggunakan kata-kata kasar, pengancaman, pelecehan, atau ejekan untuk menyakiti perasaan korban.
  • Relasional: Mencoba untuk memisahkan korban dari teman-temannya (isolasi), menciptakan gosip atau rumor yang merugikan.

Dampak Bullying

Dampak bullying tidak hanya terbatas pada korban, tetapi juga dapat mempengaruhi saksi dan bahkan pelaku. Tidak melulu hanya fisik, ternyata dampaknya cukup luas dan memengaruhi banyak aspek. Terkait aspek kesehatan mental, korban bullying dapat mengalami kecemasan, depresi, atau bahkan berpikir untuk bunuh diri. Kemudian dapat juga terjadi masalah pada kesehatan fisik sebagai akibat dari tindakan fisik yang merugikan. Pada kelompok pelajar, dampaknya dapat mengganggu lingkungan belajar dan menghambat kemampuan siswa untuk berkonsentrasi dan belajar.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Pastikan Anggaran Kesehatan Dirasakan Masyarakat

Dampak Psikologis Jangka Panjang

Selain dampak yang terlihat secara langsung, bullying juga dapat meninggalkan bekas yang dalam pada kesejahteraan psikologis korban. Dampak psikologis jangka panjang ini bersifat kronis dan memerlukan pemulihan yang cukup panjang. Apa saja?

  1. Kurangnya Rasa Percaya Diri: Korban seringkali mengalami penurunan rasa percaya diri dan merasa tidak berdaya. Mereka mungkin mengembangkan ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain dan bahkan diri sendiri.
  2. Gangguan Kecemasan dan Depresi: Menjadi pemicu bagi gangguan kecemasan dan depresi yang berlangsung hingga masa dewasa. Trauma psikologis yang disebabkan oleh pengalaman traumatis dapat meninggalkan jejak yang sulit diatasi.
  3. Isolasi Sosial: Korban cenderung menghindari interaksi sosial karena ketakutan terus-menerus menjadi sasaran. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial yang berdampak pada hubungan interpersonal mereka.
  4. Masalah Identitas: Memengaruhi pembentukan identitas individu. Korban mungkin mengalami kesulitan mengidentifikasi diri mereka sendiri dan membangun pandangan positif terhadap diri mereka sendiri.

Pencegahan dan Penanganan

Pencegahan bullying adalah langkah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung. Beberapa strategi yang dapat diadopsi meliputi:

  • Pendidikan dan Peningkatan Kesadaran: Pendidikan tentang dampak bullying dan bagaimana mencegahnya dapat membantu mengubah persepsi dan perilaku.
  • Keterlibatan Orang Tua: Orang tua berperan penting dalam mengajarkan anak-anak tentang sikap menghargai dan menghormati orang lain.
  • Pelatihan Guru dan Staf Sekolah: Guru dan staf sekolah perlu dilibatkan dalam pelatihan untuk mengenali tanda-tanda bullying dan mengatasi situasi tersebut dengan bijaksana.
  • Pemberdayaan Siswa: Membantu siswa merasa diterima dan memberdayakan mereka untuk melaporkan tindakan tidak menyenangkan yang terjadi melalui alarm center.

Bullying bukan hanya masalah individu, tetapi merupakan tantangan sosial yang memerlukan kolaborasi dari semua pihak terkait. Dengan memahami, mencegah, dan menangani bullying secara efektif, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih aman, adil, dan mendukung bagi semua orang. Dengan mengenali dampak psikologis jangka panjang, kita dapat lebih memahami urgensi pencegahan untuk melindungi kesejahteraan mental generasi mendatang. (M-010)