Dianggap Lecehkan Orang Sunda, Kang Emil Minta Arteria Dahlan Minta Maaf Terbuka

Kang Emil sudah mengecek kasus ini. Kasus ini belum bisa dibuktikan bahwa dalam rapat itu sepenuhnya menggunakan bahasa Sunda. Yang terjadi adalah saat salam pembukaan, salam penutup, atau celetuk-celetuk ringan di tengah rapat.

“Saya cek kemana-mana, tidak ada penggunaan bahasa Sunda seutuhnya. Itu sudah biasa. Inilah kekayaan. Kalau ada yang rasis itu harus diingat baik-baik. Sekali lagi, Saya amati ini menyinggung banyak pihak warga Sunda dimana-mana.  Jadi saya menghimbau sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini. Orang Sunda itu pemaaf. Saya berharap itu dilakukan,” ujarnya.


Seperti diberitakan sebelumnya, politisi PDI-P Arteria Dahlan meminta agar Jaksa Agung memecat atau mengganti Kejati Jawa Barat karena menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat resmi. Permintaan Arteria Dahlan ini dinilai terlalu berlebihan karena tidak ada dasar hukum yang jelas soal pergantian karena menggunakan bahasa Sunda.

BACA JUGA:  Polri Buka Penerimaan Anggota Baru, Ini Syarat Pendaftarannya!

Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung mengganti Kajati gegara berbicara bahasa Sunda saat rapat. Ini memicu amarah orang Sunda. Bahkan perkataan Arteria dianggap terlalu berlebihan dan arogan. Penggunaan bahasa daerah dalam rapat pun bukan sesuatu yang harus dipermasalahkan. Sebab, bahasa adalah identitas suatu bangsa termasuk etnik. Identitas suatu bangsa atau etnik berkaitan dengan harga diri, jatidiri, peradaban, kehormatan dan kebanggaan suatu bangsa atau etnik tertentu. Penggunaan bahasa dalam berbagai ruang sejatinya tidak perlu dipermasalahkan. (M-006)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *