AMBON, MENITINI.COM-KM. Sarana Perkasa (bukan jenis tanker). Kapal ini digunakan mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), jenis Minyak Tanah sebanyak 35 Ton. Kapal tersebut dikabarkan terbakar di Perairan Pulau Gunung Api, Kecamatan Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Kamis (16/10/2025), sekira pukul 10.22 WIT.
Kejadian tersebut bermula, setelah Kapal tersebut berlayar Pukul 09.40 WIT, dari Kota Masohi tujuan Banda Naira dengan jumlah POB 8 orang mengalami Kandas dan kebocoran di Perairan Pulau Gunung Api Banda Naira Kabupaten Maluku Tengah, Pada Pukul 10.22 WIT.
Saat kandas, kapal tersebut mengalami kemasukan air dan melakukan Proses membuang air dari dalam kapal menggunakan Pompa Alkom, tanpa diduga kapal Tersebut terbakar.
Peristiwa itu terjadi Perairan Pulau Gunung Api Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah, LKK : 4°30’6.38″S – 129°53’22.00″E, dengan Jarak Dari Pos SAR Banda ke LKK ± 1,57 NM dengan waktu tempuh ± 15 Menit
Heading 334° arah Utara Barat Laut dari Pos SAR Banda, menggunakan Google earth. Sejumlah ABK langsung meminta bantuan Evakuasi POB dan Barang Muatan ke Pulau Banda.
Pada Pukul 10.37 WIT, Tim Rescue Pos SAR Banda menggunakan RIB Pos SAR Banda bergerak menuju LKK di Perairan Pulau Gunung Api Banda, ETA di LKK pada Pukul 10.52 WIT.
Selanjutnya Pada Pukul 10.55 WIT, Tim SAR Gabungan tiba di Lokasi dan Mengevakuasi seluruh korban dalam keadaan selamat ke Pulau Banda Naira dan Pulau Hatta. Tidak ada korban jiwa dari kejadian itu, nanum kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, menjelaskan, pukul 09.40, Kapal KM. Sarana Perkasa muatan minyak dengan Rute Masohi tujuan Banda Naira dengan jumlah POB 8 orang mengalami Kandas dan kebocoran di Perairan Pulau Gunung Api Banda.
“Pada Pukul 10.30 WIT saat melakukan proses membuang air dari dalam kapal menggunakan Pompa Alkom, tiba-tiba kapal Tersebut terbakar dan meminta bantuan Evakuasi POB dan Barang Muatan ke Pulau Banda,” ucapnya. (M-009)
- Editor: Daton









