Kemenkes Nilai Jumlah Apotek di Indonesia Masih Kurang

Ilustrasi Apotek
Ilustrasi Apotek. (Foto: bandungkita.id)

DENPASAR, MENITINI.COM-Kementerian Kesehatan menilai bahwa jumlah apotek yang tersedia di Indonesia saat ini masih kurang dibandingkan dengan luas wilayah Indonesia dan jumlah penduduk.

Hal ini disampaikan Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan Rizka Andalucia, Minggu (9/7/2023). Ia mengatakan bahwa saat ini pemerintah perlu terus melakukan edukasi kepada masyarakat bagaimana memperoleh, menyimpan, dan menggunakan obat-obatan dengan baik sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Dengan jumlah apotek sebetulnya masih kurang dibandingkan dengan luasnya wilayah Indonesia. Kami berharap Kimia Farma dapat menutupi gap jumlah apotek di Indonesia. Dan tentunya pelayanan-pelayanan yang diberikan Kimia Farma dapat lebih mendekatkan kepada masyarakat,” tuturnya. 

Menurutnya, Kimia Farma memiliki jaringan farmasi terbesar di Indonesia, yaitu lebih dari 1.200 apotek. Kemudian, dengan adanya kerja sama Kimia Farma melalui warung sehat, akan menjadi terobosan dalam membantu mendistribusikan obat-obatan dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan akses kesehatan.

BACA JUGA:  Presiden Prabowo Resmikan Pusat Layanan Kesehatan Modern di RSUP Ngoerah Denpasar

Rizka menambahkan, slogan baru ‘Ingat Sehat, Ingat Kimia Farma’ sangat bagus. Melalui inovasi yang telah dikembangkan Kimia Farma, Rizka berharap agar Kimia Farma dapat menjangkau seluruh pelosok negeri sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat sesuai dengan slogan ‘Ingat Sehat, Ingat Kimia Farma’.

“Launching slogan ‘Ingat Sehat, Ingat Kimia Farma’ merupakan bentuk transformasi yang sangat baik. Kami berharap Kimia Farma terus membantu pemerintah dalam memberikan edukasi terhadap masyarakat bagaimana memperoleh, menyimpan, dan menggunakan obat-obatan dengan baik sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Rizka menilai bahwa Kimia Farma memiliki agenda yang sejalan dengan pemerintah, yaitu transfer sistem kesehatan, melalui upaya preventif dan promotif berbasis komunitas pada masyarakat, dengan pilar utama transfer layanan primer. Jaringan outlet Kimia Farma dapat dijadikan sebagai spoke/skrining riwayat kesehatan peserta BPJS maupun masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:  Netty Prasetiyani Minta Kemenkes Perbaiki Komunikasi Soal Transisi Kolegium Kesehatan

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Industri Kesehatan,  Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara mengatakan bahwa launching slogan ‘Ingat Sehat, Ingat Kimia Farma’ dan 7 gebrakan penting merupakan bukti transformasi nyata melalui pengembangan dan inovasi yang telah direalisasikan oleh Kimia Farma.

“Dengan adanya launching Slogan Ingat Sehat, Ingat Kimia Farma merupakan milestone untuk terus berubah, bergerak, dan menciptakan layanan kesehatan yang lebih terintegrasi, luas, dan menjangkau masyarakat lebih banyak. Launching tagline Ingat Sehat Ingat Kimia Farma dan 7 gebrakan sungguh luar biasa. Kemudian tahun 2023 dengan pembukaan 23 outlet baru, ini angka yang bagus, semoga bisa menjadi rizki bagi kita semua. Kami dukung semua upaya dan inovasi yang sudah dilakukan Bio Farma dan Kimia Farma, sehingga sejalan dengan tagline ‘Ingat Sehat, Ingat Kimia Farma’,” ujarnya. (M-007)

  • Editor: Daton
BACA JUGA:  Netty Prasetiyani Minta Kemenkes Perbaiki Komunikasi Soal Transisi Kolegium Kesehatan
Temukan dan ikuti Berita-berita Menitini di Google Berita

Berita Lainnya:

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara

Ikuti Kami