JAKARTA,MENITINI.COM-Kejaksaan Agung RI terus mendalami kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa suap dan/atau gratifikasi yang mencoreng integritas peradilan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Pada Selasa (29/4/2025), Tim Jaksa Penyidik dari Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) memeriksa sembilan orang saksi dari berbagai latar belakang, mulai dari perusahaan swasta, lembaga keagamaan, hingga pejabat kementerian.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam rangka melengkapi berkas penyidikan terkait perkara yang menyeret Tersangka WG dan kawan-kawan, yang diduga terlibat dalam praktik suap dalam proses penanganan perkara di pengadilan.
Berikut sembilan saksi yang diperiksa:
- NS, Project Director PT Adhi Commuter Property Adhi City Sentul
- AP, Bendahara Pengeluaran di Pengadilan Tipikor PN Jakarta Pusat
- WD, perwakilan dari PT Wilmar
- FL, perwakilan dari PT Multimas Nabati Asahan
- SRT, Bendahara Panitia Pengadaan Gedung WMC NU Kartosuro
- DR, Ketua WMC NU Kartosuro
- SH, Kepala Biro Hukum Kementerian Perdagangan tahun 2024
- AST, Direktur PT Andara Cipta Niaga
- PHB, Manajer Pemasaran PT Mercindo Aurtorama
Menurut keterangan resmi Kejagung, seluruh saksi dimintai keterangan guna memperkuat alat bukti yang mengarah pada adanya aliran dana atau bentuk gratifikasi lain yang memengaruhi putusan perkara di PN Jakarta Pusat.
Kasus ini mendapat sorotan luas karena menyentuh ranah hukum yang seharusnya steril dari praktik suap. Dugaan keterlibatan berbagai pihak dari sektor korporasi hingga institusi pemerintah menjadi sinyal bahwa korupsi di Indonesia masih mengakar lintas sektor.
Publik kini menanti transparansi dan keberanian aparat penegak hukum untuk membongkar tuntas skandal ini, yang berpotensi merusak kepercayaan terhadap lembaga peradilan jika tidak ditangani secara tegas dan menyeluruh. (M-011)
- Editor: Daton
