Menghadapi ancaman penumpukan sampah, Pemkot Denpasar telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi darurat. Hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan distribusi 3.220 teba modern (teba vertikal) dan 3.595 tong komposter ke desa/kelurahan, sehingga total ada 6.815 unit sarana pengolahan berbasis sumber.
Selain itu, 24 TPS3R kembali dioptimalkan meski masih menghadapi masalah klasik: ketidakseimbangan antara kapasitas mesin dengan volume sampah masuk. “Mesinnya hanya mampu lima ton, tapi sampah yang datang bisa sepuluh ton, sehingga terjadi penumpukan,” ujarnya. Ia menambahkan, kompos yang dihasilkan TPS3R kini mulai dimanfaatkan masyarakat, termasuk para pedagang tanaman di Padanggalak dan Renon.
Upaya lain dilakukan melalui optimalisasi tiga Pusat Daur Ulang (PDU): Padang Sambiang Kaja, Kertalangu, dan Tahura. Saat ini sudah terpasang sembilan mesin berkapasitas 30 ton per hari, serta dua unit tambahan yang sedang dirakit. Denpasar juga kembali mengaktifkan 338 bank sampah untuk menekan sampah dari tingkat rumah tangga.









