Prambanan dan Keheningan yang Menyentuh
Perjalanan berlanjut ke Yogyakarta, yang menawarkan suasana lebih pelan dan lembut. Saat berada di sekitar Candi Prambanan, langkahnya tampak berubah. Ia berdiri lebih lama, memperhatikan detail bangunan, dan membiarkan dirinya larut dalam kebesaran candi yang berdiri sejak berabad-abad lalu. Ada kesan bahwa tempat ini memberinya ruang untuk menenangkan pikiran, bukan hanya perasaan.

Yogyakarta juga memperlihatkan sisi Ji Chang Wook yang lebih akrab melalui momen ketika ia mencicipi street food bersama Maxime Bouttier. Cara ia tersenyum dan bereaksi pada makanan lokal menunjukkan bahwa ia menikmati interaksi yang hangat. Momen ini menjadi bukti bahwa ia mudah menyatu dengan cara hidup yang santai dan bersahaja.
Sumba: Tempat Ia Benar-Benar Tenang
Di Sumba, Ji Chang Wook terlihat memberikan dirinya waktu untuk benar-benar berhenti. Hamparan alam yang luas menghadirkan rasa lapang yang membuka ruang untuk melihat sesuatu dengan tempo yang lebih pelan. Anda dapat melihat bagaimana ia menikmati setiap langkahnya.
Lanskap Sumba yang terbuka juga memberikan kelegaan yang sulit ditemukan di tempat-tempat yang lebih ramai. Dalam suasana seperti ini, ia tampak hadir sepenuhnya. Melihat ekspresinya, Anda bisa merasakan bahwa ia menemukan kenyamanan yang datang dengan cara yang alami.









