Kamis, 5 Desember, 2024

Deputy Secretary of Energy AS Terkesan dengan Desa Energi Berdikari di Keliki Gianyar

Deputy Secretary of Energy Amerika Serikat mengujungi Desa Keliki, Desa Energi Berdikari Pertamina. (Dok. Pertamina)

GIANYAR,MENITINI.COM-Deputy Secretary of Energy Amerika Serikat David Turk terkesan dengan Desa Keliki, Tegallalang, Gianyar, Bali. Desa ini merupakan desa percontohan program desa berbasis energi terbarukan yang didukung oleh Pertamina.

David Turk mengaku sangat terkesan dengan leadership dari komunitas terutama dalam penerapan energi baru terbarukan di desa itu.

BACA JUGA: Bupati Klungkung Lepas 17 Ton RDF di Hari Kemerdekaan, Wujud Sinergi Pemda dengan PT. CTBL

David Turk bersama Deputy Assistant Secretary for Asia Elizabeth Urbanas, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi, VP CSR & SMEPP Management Pertamina Fajriyah Usman, VP Sustainability Pertamina Nanang Sahroini mengunjungi desa tersebut pada Jumat (25/8/2023).

Rombongan ASEAN Minister on Energy yang melakukan pertemuan di Nusa Dua dari tanggal 22-26 Agustus ini pun menyempatkan mengunjungi contoh implementasi desa berbasis energi terbarukan yaitu desa energi berdikari Pertamina.

BACA JUGA:  Di KTT G20 Brasil, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi

Terlihat dari antusiasnya melihat pengolahan sampah organik yang menggunakan solar panel untuk menghidupkan energi listrik. Ia juga diajak ke Subak Lauh Batu yang menggunakan system pengairan dari sumur bor, yang mana pompa menggunakan energi solar panel.

BACA JUGA: Kunjungi TOSS Center Klungkung, Setwapres Nilai Mesin Olah Residu PT. CTBL Efektif Kurangi Sampah ke TPA

Sementara Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi mengapresiasi upaya Pertamina untuk memandirikan desa dari sisi energi.

Tidak hanya memberikan bantuan tapi juga melatih masyarakat untuk mandiri, melakukannya sendiri.
“Disana ada PLTS untuk pengolahan sampah, dan ada pompa air yang menggunakan energi listrik PLTS, saya pikir ini contoh yang baik bahwa kita melakukan transisi energi yang dilakukan di level desa dan menunjukkan pada negara maju seperti Amerika Serikat,” ujarnya sambil mengucapkan terima kasih kepada Pertamina.

BACA JUGA:  Syafruddin: Komisi XII Komitmen Investigasi Isu Pelanggaran Lingkungan oleh PT IWIP

Terobosan yang dilakukan oleh Pertamina tidak hanya untuk pemberdayaan masyarakat namun juga pada akhirnya dapat berkontribusi terhadap lingkungan yaitu mengurangi emisi karbon. Ia berharap desa energi berdikari Pertamina terus bertambah.

BACA JUGA: Bukan Hanya Kamboja dan Kongo, AS juga Kagumi Invosi Pengolahan Sampah Residu di TOSS Center Klungkung

VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Fajriyah Usman yang turut hadir pada kunjungan tersebut mengatakan bahwa Desa Energi Berdikari di Desa Keliki ini sangat berdampak positif bagi Masyarakat di Desa Keliki. Tidak hanya dalam kemandirian energi tetapi pengembangan perekonomian juga dijalankan oleh Pertamina berkolaborasi bersama local community.

Kedepan program ini akan terus sustain, menjadi mandiri dan memberikan dampak yang positif kepada seluruh Masyarakat.

Perbekel Desa Keliki I Ketut Wita mengucapkan terima kasih kepada Pertamina dan Wakil Menteri Energi AS yang telah hadir melihat aktivitas dari komunitas lokal.

BACA JUGA:  Demo Mesin Sampah Ecowiz, Pjs. Sukra Negara Optimis Atasi Sampah Pasar Hingga 2 Ton/Hari 

Terutama berkaitan dengan penggunaan EBT yaitu solar panel untuk kegiatan pengolahan sampah dan pompa air untuk irigasi subak.

Tidak hanya satu subak yang mendapat bantuan pompa air serta solar panel dari Pertamina, namun 7 subak yang ada di Desa Keliki.

Bantuan tersebut menurutnya sangat membantu apalagi pada musim kemarau, yang mana tidak semua sawah dapat terairi dengan sistem irigasi subak, sehingga memang sangat membutuhkan sumur bor.

“Desa kami saat ini dikenal oleh Dunia melalui Desa Energi Berdikari Pertamina, saat ini masyarkat juga tidak khawatir lagi dengan kebutuhan air untuk bercocok tanam pada saat musim kemarau, karena sudah terpenuhi dengan adanya sumur bor bersumber energi dari PLTS serta saat ini kegiatan operasional listrik pengelolaan sampah di TPS3R juga sudah terpenuhi dengan adanya PLTS,” ujarnya.