Image
Bupati Suwirta didampingi Kajari Klungkung LB. Hamka dan Direktur PT. CTBL saat pelepasan pengiriman SRF ke PT. Kemasan Ciptatama Sempurna, Pasuruan. (Foto : M-011)

Bupati Klungkung Lepas 17 Ton RDF di Hari Kemerdekaan, Wujud Sinergi Pemda dengan PT. CTBL

KLUNGKUNG,MENITINI.COM– Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan RI, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta melepas 17 ton Refuse Derived Fuel (RDF) dalam bentuk Solid Recovered Fuel (SRF) dari Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Klungkung, Kamis (17/8/2023).

Pengiriman 17 ton RDF yang merupakan bahan bakar pengganti batu bara dikirim ke PT Kemasan Ciptatama Sempurna (KCS) sebagai off taker di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
PT KCS berdiri sejak tahun 1995. Memakai RDF sebagai alternatif pengganti bahan bakar batu bara beberapa tahun terakhir ini.

Bupati I Nyoman Suwirta bersama Kajari Klungkung LB. Hamka memecahkan kendi menandai pengiriman 17 ton SRF ke PT Kemasan Ciptatama Sempurna, Kamis (17/8).

Hadir saat acara pelepasan, Kejari Klungkung, Dr. Lapatawe B Hamka, S.H, M.H, Kapolres Klungkung diwakili Kapolsek Dawan, AKP I Komang Susiawan, S.IP, Direktur CTBL, Putu Ivan Yunatana dan jajaran OPD Klungkung.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dalam sambutan mengatakan, bertepatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78, Pemkab Klungkung melalui TOSS Center mengirim SRF (Solid Recovered Fuel) yang merupakan hasil dari pengolahan sampah residu di TOSS Center.

BACA JUGA:  Pemerintah Angkat Kebijakan Tata Ruang DAS pada Proses Politik 10th World Water Forum

“Sebenarnya ini adalah pengiriman produksi SRF yang ke-5 dari TOSS Center. Jadi pada awal masa uji coba sampai 6 bulan ini, Mesin Pengolah Residu dari PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) telah menunjukkan trend peningkatan jumlah pengiriman SRF.

“Dan hari ini adalah jumlah pengiriman terbanyak yakni 17 ton,” kata Bupati Suwirta sembari menjelaskan total keseluruhan SRF hasil pengolahan sampah residu yang terkirim ke off taker sebanyak 35 ton.

Kata Bupati Suwirta bisa dibayangkan jika jumlah sebanyak itu dibuang begitu saja ke Tempat Pengelolaan Akhir (TPA). “Mudah-mudahan pada hari peringatan Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 dan pengiriman SRF 17 ton bisa menjadi momentum pengolahan sampah residu di Klungkung. Kalau saya bisa artikan 17 itu menjadi satu tujuh; Satu Tujuan Menuju Klungkung Bebas Sampah Residu,” kata Bupati Suwirta.

BACA JUGA:  Alat Berat Rusak, TPA Temesi, Gianyar Ditutup Sementara
Bupati I Nyoman Suwirta, Kajari Klungkung LB Hamka, dan Direktur CTBL Putu Ivan Yunatana saat melihat mesin pengolah Residu di TOSS Center

Untuk memantapkan progres selanjutnya di TOSS Center, bupati menugaskan Pelaksana Tugas Kadis LHP dan Kepala Bidang membuat kajian menindaklanjuti kerjasama penggunaan mesin pengolah residu ini.

“Saya perintahkan Pelaksana Tugas LHP Klungkung segera bikin kajian menindaklanjuti. teknis apa saja, kendala dan rencana ke depan untuk meningkatkan jumlah sampah residu yang bisa diolah di TOSS Center,” kata Suwirta.

Direktur CTBL Putu Ivan Yunatana mengatakan pengiriman ini merupakan kolaborasi nyata yang tujuannya adalah membantu pengelolaan lingkungan secara komprehensif.

“Residu yang terbuang ke TPA dapat menjadi sumber daya yang bermanfaat. Dengan residu yang tidak ke TPA tentunya akan mengurangi beban Pemda dalam pengelolaan TPA,” kata Ivan sapaannya.

Founder Bali Waste Cycle (BWC) ini menambahkan, prinsipnya, sampah akan jadi bahan baku industri bilamana sudah terpilah antara organik dan anorganik. Dan tantangan berikut adalah bagaimana mengolah residu menjadi produk bermanfaat sehingga tidak terbuang dan membebani TPA.

BACA JUGA:  Terbitkan 378 Surat Rekomendasi Penerbitan Air Bawah Tanah, Begini Dalil Pejabat Perumda Tirta Mangutama

PT. CTBL adalah bagian dari BWC Group, sebagai penyedia dan operator mesin memastikan pengelolaan residu menjadi RDF di TOSS Center tak berbau busuk dan menimbulkan asap.
“Sejak awal Pebruari 2023 mesin ini dioperasionalkan kurang lebih ratusan ton sampah residu yang mestinya terbuang ke TPA Sente, namun diolah menjadi menjadi RDF dalam bentuk SRF sebanyak 35 ton. Dan juga hasil pilahan lain yang memilki nilai manfaat lainnya,” kata Ivan.

Ke depan kata Ivan, CTBL sedang mendesain sebuah mesin yang akan berkeliling untuk secara langsung mengolah sampah residu yang ada di TPS3R.

“Dengan demikian sampah yang menumpuk di TPS3R dapat langsung diolah sehingga tidak menimbulkan bau busuk dan mencemari lingkungan. Waktunya nanti diatur sesuai kesepakatan dengan pengelolah TPS3R,” kata Putu Ivan yang juga sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Bali dan Nusra ini.(M-003)

Editor: Daton

Berita Terkait

Jelang Pertemuan WWF ke-10, TPA Suwung Malah Terbakar, Keluarkan Asap Membubung Tinggi 

DENPASAR, MENITINI.COM-Menjelang Pertemuan World Water Forum (WWF) Ke-10 di Nusa Dua Bali yang akan tanggal 18-25 Mei 2024,…

ByByRedaksiMei 9, 2024

Sampah Menumpuk dan Berserakan di Lahan Kosong Bukit Bintang Ungasan

BADUNG, MENITINI.COM – Untuk mengendalikan pembuangan sampah sembarangan di lahan kosong Bukit Bintang, LPM Desa Ungasan melakukan pengetatan pengawasan.…

ByByRedaksiMei 7, 2024

Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific, Diajak Tanam Bakau

NUSA DUA,MENITINI.COM-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak delegasi “The…

ByByRedaksiMei 4, 2024

Gelaran WWF ke-10, TPA Suwung Ditutup Tiga Hari, Ini Alasannya

BADUNG,MENITINI.COM-Operasional TPA Suwung ditutup selama tiga hari menyusul pelaksanaan agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Berkaitan…

ByByEditorMei 3, 2024