Image
(Foto: Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kemen ESDM)

Wanita-wanita ini Kunci Suksesnya Desa Energi Berdikari Desa Keliki Gianyar

GIANYAR,MENITINI.COM-Melengkapi salah satu side-event gelaran ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajak delegasi Southeast Asia Youth Energi Forum (SAYEF) 2023 mengunjungi desa berbasis energi terbarukan di Desa Keliki, Ubud, Gianyar, Bali pada Sabtu (26/8/2023).

Rombongan disambut barisan para ibu-ibu menawan berpakaian kebaya khas Bali sambil menyuguhkan kelapa muda bagi peserta. Nyatanya, para wanita inilah yang menjadi kunci kesuksesan Desa Energi Berdikari besutan PT Pertamina (Persero) di Desa Keliki ini.

BACA JUGA: Deputy Secretary of Energy AS Terkesan dengan Desa Energi Berdikari di Keliki Gianyar

Dari rilis Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kemen ESDM, Perbekel Desa Keliki bernama I Wayan Wita menceritakan bagaimana sepak terjang membangun Desa Energi Berdikari di Keliki, yang menemui pasang surut mengingat pada awalnya masyarakat tidak langsung dapat menerima perubahan.

BACA JUGA:  Musim Sampah Kiriman Berakhir, 1.464 Ton Sampah Berserakan di Periode Januari-April

“Kami masuk ke rumah-rumah, masuk ke acara adat yang sering diselenggarakan masyarakat, dan kami membentuk Kader Wanita dalam penyelarasan program kepada masyarakat. Para Kader Wanita inilah yang memberikan banyak berkontribusi terhadap perkembangan Desa Energi Berdikari, Keliki,” tutur Wita dikutip dari rilis Kemen ESDM.

BACA JUGA: Menteri ESDM RI Beber Usaha Sektor Energi di Asia Tenggara

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Infromasi Publik dan Kerja Sama, Agung Pribadi menilai pentingnya partisipasi masyarakat dan melibatkan warga termasuk para kader wanita dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan dalam masyarakat.

“Ini merupakan solusi yang bisa kita terapkan bersama mewujudkan sustainable energy dengan mendorong Diversity, Equity, & Inclusion (DEI) dalam proses pengembangan kapasitas, pemanfaatan teknologi dan penyebarluasan informasi energi bersih sehingga tidak hanya para pria, wanita dan generasi muda memiliki peran yang seimbang,” tutur Agung.

Sebagai informasi bahwa Desa Keliki telah terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 28 kWp dan yang dimanfaatkan antara lain untuk pengelolaan sampah dengan pola reduce, reuse, and recycle (TPS3R) berkapasitas 10 kWp dan pompa air bertenaga surya berkapasitas 2,5 kWp.

BACA JUGA: Pertamina dan KLHK Uji Coba Modifikasi Cuaca Mikro

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa listrik dari energi bersih digunakan untuk mengoperasikan seluruh peralatan di Desa Kaliki dan juga mengaliri air ke sawah petani setempat, sehingga menjadi solusi permasalahan kekurangan air irigasi.

BACA JUGA:  Tingkat Kehilangan Air di Badung Berkurang Dari Tahun ke Tahun

“Dampak positif bukan hanya dalam kemandirian energi tetapi pengembangan perekonomian juga dijalankan, selain itu dampak lingkungan lainnya yang dihasilkan yaitu membantu dalam mendukung pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) dengan menyumbangkan reduksi emisi karbon sebesar 36 Ton Co2 eq/ tahun”, tutur Fajar.

Koordinator Komunikasi dan Layanan Informasi Publik KESDM, Khoiria Oktaviani mengungkapkan rasa bangga terhadap warga setempat yang telah berkomitmen dalam pengelolaan dan menjaga PLTS yang telah terpasang.

“Setelah setahun pemasangan PLTS di Desa Keliki ini masih tetap sustain dan masyarakat juga semuanya aware untuk menjaga dan merawatnya, Semoga desa ini bisa menjadi percontohan dan inspirasi untuk desa-desa yang ada di Bali atau di Indonesia lainnya,” tambah Khoiria.

BACA JUGA:  Lima Jam Evakuasi 30 Ton Sampah di Pantai Dreamland

Desa Keliki menjadi satu dari 52 desa yang dibina oleh PT Pertamina (Persero) yang melibatkan start up alumni Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) yang bernama Go Gerilya dan Society of Renewable Energy (SRE) dalam proses instalasi dan juga edukasi kepada Masyarakat.

Para delegasi muda yang hadir diajak berkeliling melihat langsung implementasi PLTS untuk pengoperasian alat pengelolaan sampah dengan pola reduce, reuse, and recycle (TPS3R), dan juga pengairan bagi irigasi sawah warga setempat. *

  • Editor: Daton

Berita Terkait

Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific, Diajak Tanam Bakau

NUSA DUA,MENITINI.COM-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak delegasi “The…

ByByRedaksiMei 4, 2024

Gelaran WWF ke-10, TPA Suwung Ditutup Tiga Hari, Ini Alasannya

BADUNG,MENITINI.COM-Operasional TPA Suwung ditutup selama tiga hari menyusul pelaksanaan agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Berkaitan…

ByByEditorMei 3, 2024

Sekda Badung Akui Ada Kawasan Kumuh di Kabupaten Badung

BADUNG,MENITINI.COM-Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa mengakui jika di dua kecamatan di Kabupaten Badung terdapat permukiman…

ByByEditorApr 29, 2024

Sosialisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di Lapangan Niti Mandala

DENPASAR,MENITINI.COM-Pemkot Denpasar melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mencanangkan Komitmen Bersama Pengelolaan Sampah di Sumbernya. Pencanangan yang…

ByByEditorApr 29, 2024