JAKARTA,MENITINI.COM-Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan ancaman tegas terkait konflik Rusia–Ukraina. Dalam pernyataan pada Senin (14/7/2025), Trump menyatakan bahwa AS akan memberlakukan tarif sebesar 100 persen terhadap negara-negara yang masih berdagang dengan Rusia, jika tidak tercapai kesepakatan damai dalam 50 hari ke depan.
Dikutip dari CBS News, kebijakan tersebut merupakan bagian dari rencana Trump untuk memberlakukan sanksi sekunder dalam upaya menekan Moskow. Pernyataan itu disampaikannya saat menerima Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di Ruang Oval, Gedung Putih.
“Kami sangat tidak senang, saya pribadi, dengan Rusia,” ujar Trump. “Pada akhirnya, bicara tidak berarti apa-apa. Yang penting adalah tindakan dan hasil.”
Trump juga menyampaikan rasa kecewanya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, sekaligus menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mendorong tercapainya penyelesaian konflik yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun.
Menanggapi pernyataan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui akun X menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan percakapan langsung dengan Trump. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan berkelanjutan dari AS terhadap Ukraina, dan menyebutkan bahwa mereka telah membahas solusi konkret untuk melindungi warga sipil dari serangan Rusia, serta memperkuat posisi Ukraina dalam konflik yang berlangsung.
Sementara itu, di Kongres AS, sejumlah legislator turut mendorong penerapan sanksi sekunder yang lebih keras terhadap Rusia. Senator Republik Lindsey Graham dan Senator Demokrat Richard Blumenthal bahkan telah mengajukan rancangan undang-undang (RUU) baru yang memungkinkan presiden menetapkan tarif hingga 500 persen terhadap negara-negara yang masih menjalin perdagangan dengan Rusia.
Dalam pernyataan bersama, keduanya menyebut langkah Trump sebagai “alat eksekutif yang kuat” yang dapat mempercepat upaya perdamaian. “Tujuan utamanya bukan sekadar menerapkan tarif, melainkan mendorong Vladimir Putin agar mau duduk di meja perundingan,” tegas Graham.
Langkah-langkah baru yang diumumkan Trump disebut sebagai upaya untuk mempercepat berakhirnya konflik Rusia–Ukraina, yang telah menimbulkan dampak besar di kancah geopolitik dan ekonomi global.*
- Editor: Daton